Page 147 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 2 NOVEMBER 2020
P. 147

Ringkasan

              Presiden  Konfederasi  Serikat  Pekerja  Indonesia  (KSPI)  Said  Iqbal  mengatakan  pihaknya  tak
              setuju jika tidak ada kenaikan upah minimum pada 2021. Untuk itu, ia mengusulkan adanya
              kenaikan maksimal delapan persen. "Kami tawarkan (maksimal) delapan persen kenaikan upah
              untuk  menjaga  konsumsi,  tetapi  sekali  lagi  itu  dirasa  memberatkan,  kita  bisa  membikin
              degradasi. Tapi tidak nol persen," ujar Said Iqbal dalam sebuah diskusi daring, Ahad (1/11).



              KSPI USULKAN UPAH MINIMUM NAIK MAKSIMAL 8 PERSEN

              Presiden  Konfederasi  Serikat  Pekerja  Indonesia  (KSPI)  Said  Iqbal  mengatakan  pihaknya  tak
              setuju jika tidak ada kenaikan upah minimum pada 2021. Untuk itu, ia mengusulkan adanya
              kenaikan maksimal delapan persen. "Kami tawarkan (maksimal) delapan persen kenaikan upah
              untuk  menjaga  konsumsi,  tetapi  sekali  lagi  itu  dirasa  memberatkan,  kita  bisa  membikin
              degradasi. Tapi tidak nol persen," ujar Said Iqbal dalam sebuah diskusi daring, Ahad (1/11).

              Menurutnya, kenaikan upah di antara dua hingga delapan persen dimaksudkan untuk menjaga
              daya  beli  dan  konsumsi  masyarakat.  Namun,  kenaikan  tetap  harus  dipertimbangkan  oleh
              kemampuan kabupaten/kota dan perusahaan. "Kami tolak total kalau nol persen karena akan
              membuat konsumsi turun. Gradenya antara dua sampai delapan persen. Kami harapkan delapan
              persen untuk menjaga tingkat daya beli dan konsumsi," ujar Said.

              Situasi seperti saat ini, kata Said, pernah terjadi di masa Presiden B.J. Habibie. Saat kondisi
              pertumbuhan ekonomi nasional berada di angka minus dan investasi lesu, tetapi pemerintah
              justru menaikkan upah minimum saat itu. "Harapannya di bawah presiden saat itu sederhana
              sekali, konsumsi harus dijaga. Investasi tidak begitu membaik karena resesi, kemudian ekspor
              juga tidak begitu membaik. Kondisinya hampir sama dengan sekarang," ujar Said Iqbal.

              Jika tak ada kenaikan upah minimum pada 2021, ia menyebut nantinya akan ada aksi besar oleh
              serikat pekerja di banyak daerah. "Karena itu, mari kita menenangkan diri semuanya, tidak boleh
              menang-menangan. lah. Pengusaha susah, pemerintah lebih berat, buruh juga susah. Karena
              itu yang mampu naikkan yang tidak mampu jangan naik, fair satu itu saja," paparnya.

              Menteri  Ketenagakerjaan  Ida  Fauziyah  telah  menerbitkan  Surat  Edaran  (SE)  yang  ditujukan
              kepada Gubernur se-Indonesia. Surat Edaran Nomor M/11/HK.04/2020 ini mengatur tentang
              Penetapan Upah Minimum Tahun 2021 pada Masa Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-
              19). Penerbitan SE ini dilakukan dalam rangka memberikan perlindungan dan keberlangsungan
              bekerja bagi pekerja/buruh serta menjaga kelangsungan usaha, perlu dilakukan penyesuaian
              terhadap penetapan upah minimum pada situasi pemulihan ekonomi di masa pandemi Covid-19.

              Terbitnya SE ini juga dilatarbelakangi keberadaan pandemi Covid-19 yang telah berdampak pada
              kondisi  perekonomian  dan  kemampuan  perusahaan  dalam  memenuhi  hak  pekerja/buruh
              termasuk dalam membayar upah. "Mempertimbangkan kondisi perekonomian Indonesia pada
              masa pandemi Covid-19 dan perlunya pemulihan ekonomi nasional, diminta kepada Gubernur
              untuk melakukan penyesuaian penetapan nilai Upah Minimum Tahun 2021 sama dengan nilai
              Upah Minimum Tahun 2020," kata Menaker seperti tertuang dalam SE, Selasa (27/10).











                                                           146
   142   143   144   145   146   147   148   149   150   151   152