Page 299 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 2 NOVEMBER 2020
P. 299

KSP: DAYA BELI HARUS DIJAGA, TAPI BUKAN DENGAN KENAIKAN UPAH BURUH

              Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal meminta adanya kenaikan upah
              2021, salah satu pertimbangannya ialah untuk meningkatkan daya beli. Menanggapi itu, Tenaga
              Ahli  Utama  Kantor  Staf  Presiden  (KSP)  Edy  Priyono  berujar  sebaliknya.  Edy  berpandangan,
              meningkatkan daya beli buruh tidak harus dengan menaikkan upah mereka. Menurutnya, selama
              masa  pandemi  ini  pemerintah  sudah  memberikan  bantuan  sosial  hingga  subsidi  gaji  untuk
              menstimulus daya beli.

              "Daya beli masyarakat itu harus dijaga tapi tidak harus selalu upah minimum, kita kan punya
              program bantuan sosial yang banyak sekali, termasuk di dalamnya subsidi upah. Bahwa ada
              kekurangan dan sebagainya bisa diperbaiki. Poin saya adalah bahwa menjaga daya beli itu tidak
              harus  dilakukan  berdasarkan  upah  minimum,"  tutur  Edy  dalam  diskusi  daring,  Minggu
              (1/11/2020).

              Sementara  itu,  Said  Iqbal  melihat  bantuan  dari  pemerintah  saja  tidak  cukup  kuat  untuk
              menopang  kebutuhan  hidup  dan  meningkatkan  daya  beli  buruh.  Lebih  dari  itu,  perusahaan
              sebagai pemberi kerja harus memiliki tanggung jawab sosial terhadap pegawainya. Sehingga
              pemerintah tidak terlalh dibebankan dengan memberikan bantuan melalui APBN.

              "Oleh karena itu gak bisa mengandalkan APBN harus ada tanggung jawab sosial dari pengusaha.
              Oleh krn itu saya, (perusahaan) yang mampu silakan dinaikkan, yang tidak mampu pada klausul
              kedua dia tidak perlu menaikkan. Apa susahnya membuka ruang itu di dalam surat edaran?"
              tutur Iqbal.

              Sebelumnya, Said Iqbal mendorong pemerintah melalui Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah
              mencabut surat edaran terjait upah minimum 2021 yang tidak mengalami kenaikkan.

              Iqbal  menyarankan  agar  Menaker  Ida  dapat  membuat  surat  edaran  baru  tentang  adanya
              kenaikkan upah pada 2021. Ia menilai, pemerintah tidak bisa memukul rata semua perusahaan
              karena  dianggap  tidak mampu  menaikkan  upah  pegawai.  Di  sisi  lain, lanjutnya,  ada  banyak
              perusahaan yang masih mampu melakukan hal tersebut.

              "Kami tetap mendorong pemerintah, dalam hal ini Menteri Tenaga Kerja mencabut surat edaran,
              kemudian buat surat edaran yang baru yang menyatakan ada kenaikan upah, yang masuk dalam
              mekanisme  dewan  pengupahan  kabupaten/kota  sesuai  dengan  kemampuan  masing-masing
              kabupaten/kota dan sektor industrinya," ujar Iqbal dalam diskusi daring, Minggu (1/11/2020).

              Selain itu, Iqbal meminta pemerintah mempertimbangkan situasi ekonomi, keamanan dan politik.
              Di mana ia memandang buruh membutuhkan daya beli yang tinggi sehingga perlu kenaikkan
              upah.

              Ia  berujar  surat  edaran  Menaker  semakin  membuat  buruh  bergejolak  untuk  melakukan
              perlawanan.  Mengingat  hal  itu  menjadi  polemik  barj  di  tengah  buruh  yang  kontra  terhadap
              Undang-Undang  Cipta  Kerja.  Karena  itu,  pencabutan  surat  edaran  harus  dilakukan  guna
              mencegah aksi besar para buruh.

              "Jangan menunggu akan ada perlawanan keras seperti zaman Pak Habibie. Pasti akan ada aksi
              besar-besaran  bergulir  terus  di  tiap  kabupaten/kota.  Dengan  aksi  penolakan  omnibus  law,
              ditambah lagi dengan maslaah upah minimum itu," ujar Iqbal.








                                                           298
   294   295   296   297   298   299   300   301   302   303   304