Page 294 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 2 NOVEMBER 2020
P. 294

Ringkasan

              Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menetapkan kebijakan asimetris atau tidak sama dalam
              memutuskan Upah Minimum Provinsi (UMP) 2021 dengan edaran Kemnaker. Bagi perusahaan
              yang  tidak  terdampak  pandemi  virus  Corona  (COVID-19),  UMP  2021  ditetapkan  naik  3,27%
              menjadi Rp 4.416.186,548. Sedangkan perusahaan yang terdampak pandemi boleh menetapkan
              UMP 2021 sama dengan tahun ini.



              PENGUSAHA BINGUNG PADA KEBIJAKAN ANIES SOAL UMP 2021: PUSING!

              Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menetapkan kebijakan asimetris atau tidak sama dalam
              memutuskan Upah Minimum Provinsi (UMP) 2021 dengan edaran Kemnaker. Bagi perusahaan
              yang  tidak  terdampak  pandemi  virus  Corona  (COVID-19),  UMP  2021  ditetapkan  naik  3,27%
              menjadi Rp 4.416.186,548.

              Sedangkan perusahaan yang terdampak pandemi boleh menetapkan UMP 2021 sama dengan
              tahun ini.

              Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Bidang Ketenagakerjaan dan
              Hubungan Industrial, Antonius J Supit menilai kebijakan itu membingungkan.

              Dia  mempertanyakan  bagaimana  cara  menetapkan  suatu  perusahaan  terdampak  atau  tidak
              terdampak pandemi COVID-19.

              "Kalau bilang terkena dampak itu menghitung dampak dari mana? Apa dampak kena COVID,
              atau dampak omzet menurun, atau apa? Ini malah membingungkan di pelaksanaan.

              Pusing juga kita merumuskan mana yang terdampak, mana yang tidak terdampak," kata Anton
              kepada detikcom, Minggu (1/11/2020).

              "Jangan  bikin  keputusan  yang  nanti  penafsiran  bermacam-macam.  Nanti  perusahaan  bilang
              terdampak, pekerja bilang tidak terdampak, kan panjang lagi. Kalau bilang terdampak, semua
              kita juga terdampak. Imbas dari kinerja ekonomi semua ini kan kena juga kita," tambahnya.

              Daripada dibedakan dan bikin bingung, dia menyarankan agar UMP 2021 DKI Jakarta disesuaikan
              saja dengan SE Menaker yakni nilainya sama dengan tahun ini.

              Jika ada perusahaan yang mampu bayar lebih, dia menyebut bisa dilakukan perundingan bipartit
              antara pengusaha dengan pekerja.

              "Semestinya mengacu saja pada ketentuan Menaker, itu kan secara nasional. Kalau bagi industri-
              industri yang bersangkutan itu memang mampu, silakan dia bicara bipartit. Itu lebih bijaksana
              daripada memberikan kriteria yang menurut saya tidak jelas juga.
              Tidak terdampak, tiba-tiba sekian bulan kemudian terdampak bagaimana jadinya? Itu kan serba
              susah memprediksi sesuatu yang belum terjadi," tuturnya.

              Lagi pula, kata Anton, UMP ini bukan berarti berlaku untuk upah keseluruhan, melainkan hanya
              berlaku untuk pekerja baru atau fresh graduate. Pekerja dinilai masih bisa negosiasi gaji sesuai
              kemampuan perusahaan.

              "Masih ada upah lainnya seperti upah lembur, upah negosiasi dan lainnya. Pemerintah (hanya)
              mengatur  upah  minimum  apabila  perusahaan  itu  mau  menerima  pekerja  baru,  itulah  yang
              berlaku.


                                                           293
   289   290   291   292   293   294   295   296   297   298   299