Page 367 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 2 NOVEMBER 2020
P. 367

"Tuntutan yang akan disuarakan adalah, batalkan omnibus law UU Cipta Kerja dan menuntut
              agar upah minimum tahun 2021 (UMP, UMK, UMSP, dan UMSK) tetap naik," kata Said Iqbal
              dalam keterangan resmi yang diterima CNNIndonesia.com, Minggu (1/11).

              Pada saat bersamaan, KSPSI AGN dan KSPI akan menyerahkan gugatan uji materiil dan uji formil
              UU Cipta Kerja ke Mahkamah Konstitusi. "Tetapi bilamana nomor UU Cipta Kerja belum ada pada
              saat  penyerahan  berkas  gugatan  tersebut,  maka  yang  akan  dilakukan  KSPI  dan  KSPSI  AGN
              hanya bersifat konsultasi ke MK," ujarnya.

              Said menyatakan meski nomor UU Cipta Kerja belum keluar, aksi 2 November di Istana dan
              Mahkamah Konstitusi akan tetap dilakukan.

              Said menyatakan puluhan ribu buruh akan mengikuti aksi berasal dari berbagai kota seperti
              Jakarta,  Depok,  Bogor,  Tangerang  Raya,  Serang,  Cilegon,  Karawang,  Bekasi,  Purwakarta,
              Subang,  Indramayu,  Cirebon,  Bandung  Raya,  Cimahi,  Cianjur,  Sukabumi,  Semarang,  Kendal,
              Jepara, Surabaya, Mojokerto, Pasuruan, Sidoarjo, dan Gresik.
              Aksi serentak yang dilakukan KSPI, KSPSI AGN, dan Gekanas  akan dilakukan di Yogyakarta,
              Banda  Aceh,  Medan,  Deli  Serdang,  Batam,  Bintan,  Pekanbaru,  Jambi,  Bengkulu,  Lampung,
              Makassar,  Gorontalo,  Bitung,  Kendari,  Morowali,  Banjarmasin,  Palangkaraya,  Samarinda,
              Lombok,  Ambon,  Papua,  dan  sebagainya.  "Aksi KSPI  dan  32  federasi  lainnya  ini  adalah  non
              violance (anti kekerasan), terukur, terarah, dan konstitusional. Aksi ini dilakukan secara damai,
              tertib, dan menghindari anarkis," tegas Said.

              Setelah aksi 2 November, aksi akan dilanjutkan 9 November 2020 di DPR RI untuk menuntut
              dilakukannya legislatif review.

              Kedua aksi disusul oleh aksi pada 10 November 2020 di kantor Kementerian Ketenagakerjaan
              untuk menuntut upah minimum 2021 harus tetap naik. Buruh meminta kenaikan upah minimum
              2021 sebesar 8 persen di seluruh Indonesia dan menolak tidak adanya kenaikan upah minimum
              2021. "Aksi 9 dan 10 juga membawa dua agenda yang kami sebutkan di atas, dan dilakukan
              serentak di 24 provinsi," pungkasnya.

              (jnp/mik).































                                                           366
   362   363   364   365   366   367   368   369   370   371   372