Page 372 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 2 NOVEMBER 2020
P. 372

"Selama pandemi ini kan tidak semua perusahaan mengalami kesulitasn cashflow. Justru ada
              perusahaan atau sektor yang meraup keuntungan. Takutnya, perusahaan yang baik-baik saja
              beramai-ramai  mengajukan  tidak  menaikan  UMP  dengan  dalih  terdampak  covid-19,"  kata
              Trubus, Minggu (1/11).

              Sehingga, menurutnya, perlu ada indikator dan pemetaan yang jelas dari sektor-sektor usaha.
              seperti sektor usaha yang tetap tumbuh dan sektor usaha yang memang terdampak covid-19.
              "Iya istilahnya harus dilakukan pemetaan sektor usaha dan perusahaan," jelasnya.

              Menurutnya, keputusan Anies menaikan UMP 2021 merupakan upaya menyelamatkan daya beli
              masyarakat. Terlebih, pada tahun depan, tidak ada jaminan harga-harga komoditas tidak naik.
              Sehingga ini merupakan upaya penyeimbang yang dilakukan Anies untuk masyarakat agar tetap
              bisa bertahan di tengah pandemi covid-19.

              Sebelumnya, penetapan kenaikan UMP 2021 telah sejalan dengan semangat yang ada dalam
              Surat  Edaran  Menteri  Ketenagakerjaan  RI  Nomor  M/11/HK.04/X/2020  untuk  melakukan
              penyesuaian  penetapan  nilai  UMP  2021  sama  dengan  UMP  2020  bagi  perusahaan  yang
              terdampak dengan pandemi covid-19.

              Pandemi covid-19 telah berdampak pada kondisi perekonomian dan kemampuan perusahaan
              dalam memenuhi hak pekerja/buruh, termasuk dalam membayar upah. Maka, dalam rangka
              memberikan  perlindungan  dan  kelangsungan  bekerja  bagi  pekerja/buruh,  serta  menjaga
              kelangsungan  usaha,  perlu  dilakukan  penyesuaian  terhadap  penetapan  UMP  pada  situasi
              pemulihan ekonomi di masa pandemi.

              Selain itu, dengan mempertimbangkan nilai PDB dan inflasi nasional, Anies mengatakan kenaikan
              UMP adalah sebesar 3,27%, sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun 2015 tentang
              Pengupahan, maka Pemprov DKI Jakarta menetapkan besaran UMP DKI Jakarta Tahun 2021
              sebesar Rp4.416.186,548. Jumlah ini naik dari UMP 2020 sebesar Rp4.276.349.

              Sementara, bagi perusahaan yang terdampak covid-19, dapat menggunakan besaran nilai yang
              sama  dengan  UMP  2020  dengan  mengajukan  permohonan  kepada  Dinas  Tenaga  Kerja,
              Transmigrasi dan Energi Provinsi DKI Jakarta. (OL-1).

































                                                           371
   367   368   369   370   371   372   373   374   375   376   377