Page 65 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 2 NOVEMBER 2020
P. 65
MENAKER IDA FAUZIAH, TERPILIH SEBAGAI KETUA MENTERI KETENAGAKERJAAN
SE-ASEAN
Menteri Ketenagakerjaan, IdaFauziyah, secara resmi menjabat Chair of ASEAN Labour Ministers
Meeting (ALMM) atau Ketua Menteri-menteri Ketenagakerjaan se-ASEAN untuk masa jabatan
periode 2020 hingga 2022.
Menaker Ida langsung memimpin pertemuan tingkat Menaker se-ASEAN tersebut usai serah
terima jabatan dari Tuan Haji Awang (Malaysia) selaku Ketua periode 2018-2020, melalui hybrid
virtual meeting di Jakarta, Rabu (28/10/2020).
"Tahun ini giliran Menaker Indonesia menjadi ketua forum kerja sama ASEAN bidang
ketenagakerjaan periode 2020-2022," kata Menaker Ida.
Menaker Ida menjelaskan, ALMM merupakan pertemuan tingkat Menteri ASEAN bidang
ketenagakerjaan yang digelar setiap dua tahun sekali dan dihadiri oleh sepuluh negara anggota
ASEAN. Selain itu, dilakukan pertemuan ALMM+3 yang diikuti 10 Menaker negara ASEAN dan
tiga negara mitra ASEAN yaitu Jepang, Republik Korea dan Republik Rakyat Tiongkok.
"ALMM merupakan forum diskusi, tukar informasi dan pengalaman/praktek terbaik tentang
dampak transformasi digital terhadap pasar kerja dan jenis pendidikan vokasi yang dibutuhkan.
Termasuk juga membahas hubungan kerja, dialog sosial dan jaminan sosial bagi pekerja di era
ekonomi digital," katanya.
Menaker Ida mengatakan, Indonesia selaku Ketua ASEAN bidang ketenagakerjaan periode 2020-
2022 mengusung tema mempromosikan pekerja ASEAN untuk daya saing, ketahanan, dan
ketangkasan dalam menghadapi pekerjaan masa depan.
3 (tiga) Inisiatif Kerja Sama Menaker Se-ASEAN Dalam forum The 26th ASEAN Labour Ministers
Meeting (ALMM) atau Pertemuan Tingkat Menteri Ketenagakerjaan Se-ASEAN ke26, Indonesia
mengusulkan tiga inisiatif kerja sama bidang ketenagakerjaan.
Hal ini diungkapkan Menteri Ketenagakerjaan, Ida Pauziyah, saat memimpin ALMM yang
berlangsung dari 26-2 Oktober 2020.
Ketiga inisiatif teisebut adalah pertama.
mengadopsi deklarasi ASEAN tentang peningkatan pekerja ASEAN untuk daya saing, ketahanan,
dan ketangkasan menghadapi pekerjaan masa depan; kedua, mendorong kerja sama antara
negara anggota ASEAN, mitra ASEAN, mitra sosial, dan organisasi internasional, untuk
mendukung upaya-upaya dalam mencapai tujuan dari Deklarasi ASEAN tersebut.
"Ketiga, menghasilkan langkah-langkah progresif dan milestone dalam mewujudkan daya saing,
ketahanan, dan ketangkasan pekerja ASEAN dalam menghadapi pekerjaan masa depan," kata
Menaker Ida.
Menaker Ida menegaskan, beberapa hal yang akan menjadi perhatian Indonesia selaku Ketua
ASEAN bidang ketenagakerjaan yakni mempercepat akses keterampilan vokasi bagi tenaga
kerjanya, khususnya dalam penguasaan teknologi.
"Sehingga, mereka dapat mengisi lapangan pekerjaan yang tersedia di era ekonomi digital dan
dapat bertahan di situasi krisis akibat pandemi COVID-19 ini," jelas Menaker Ida.
Selanjutnya, pelaksanaan program 3S (Skilling, Reskilling, dan Upskilling) yang telah diluncurkan
oleh Kemnaker di bidang pelatihan kerja melalui Balai-Balai Pelatihan Kerja (BLK) yang ada,
dengan melibatkan pihak industri dan pemangku kepentingan lainnya.
64