Page 45 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 19 AGUSTUS 2020
P. 45
dibandingkan dengan 2019. Proyeksi Bappenas untuk tahun 2021, jumlah penganggur
bertambah 10,7 hingga 12,7 juta orang.
Salah satu solusi untuk menampung tenaga kerja yang terkena PHK adalah memajukan usaha
mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Dengan penguatan sektor UMKM, para pekerja yang di-
PHK dapat ditampung dalam unit usaha kecil dan mikro. Bantuan stimulus bagi UMKM bisa
menjadi sekoci bagi pekerja informal dan formal.
Pemerintah mengalokasikan dana Rp 123,46 triliun untuk pemulihan koperasi dan UMKM. Selain
itu, masyarakat dapat membantu UMKM dengan membeli produk mereka. Wujudnya antara lain
membeli makanan dari warung di sekitar tempat tinggal atau berbelanja bahan kebutuhan pokok
di warung kelontong.
Namun, program tersebut belum terakselerasi dengan maksimal. Hingga 7 Agustus, dana ini
baru terserap 29,8 persen, yaitu Rp 36,82 triliun. Strategi lain yang diterapkan pemerintah adalah
Kartu Prakerja. Namun, program dengan kuota 5,6 juta orang ini belum banyak dirasakan
manfaatnya oleh pekerja informal.
Berdasarkan data Manajemen Pelaksanaan Kartu Prakerja, peserta dari kelompok pekerja di
sektor informal baru 1 persen. Program yang dilaksanakan sejak April ini memiliki peserta yang
terdiri dari 7.396 pekerja informal dan 680.918 pekerja formal.
Program termutakhir dari pemerintah bagi pekerja formal yang akan diluncurkan adalah Bantuan
Subsidi Upah (BSU). Bantuan ini diterimakan kepada karyawan swasta yang bergaji kurang dari
Rp 5 juta.
Dana disalurkan melalui BPJS Ketenagakerjaan. Bantuan senilai Rp 600.000 per bulan ini
diterimakan selama empat bulan mulai September 2020. Negara menganggarkan dana senilai
Rp 33,1 triliun bagi 13,8 juta pekerja formal yang memenuhi syarat. Dana ini diharapkan dapat
meringankan beban ekonomi pekerja formal di sektor swasta.
Ragam bantuan dari pemerintah diharapkan menjadi harapan pemulihan penghasilan bagi
pekerja. Keterbatasan anggaran pemerintah harus diimbangi dengan kemampuan merancang
program bantuan dan akselerasi kecepatan program yang tepat sasaran membidik pekerja yang
terpukul pandemi.
(LITBANG KOMPAS)
44