Page 70 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 19 AGUSTUS 2020
P. 70
Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad mengatakan pertemuan kemarin menjadi rapat kerja
bersama DPR dan buruh terkait RUU Ciptaker. Dari pertemuan itu, kata dia, disepakati untuk
membentuk tim perumus.
"Kita harapkan bisa tercapai titik temu dan solusi-solusi terhadap pasal-pasal yang dianggap
bermasalah," kata Dasco setelah memimpin rapat di ruang pansus B, kompleks parlemen,
Senayan, Jakarta, kemarin.
Wakil Ketua Baleg Willy Aditya ditugaskan untuk memimpin tim perumus tersebut. Selain diisi 32
perwakilan serikat pekerja, juga ada perwakilan dari forum guru dan tenaga honorer. Willy
menyampaikan, ada sembilan poin yang menjadi keberatan pihak buruh dalam klaster
ketenagakerjaan.
Mulai terkait dengan penerapan upah per jam, job security, tenaga kerja asing (TKA), hingga
persoalan sistem outsourcing. "Substansi ini akan kita diskusikan dalam tim perumus," papar
Willy.
Meski materi pembahasan sangat krusial karena menyangkut masa depan tenaga kerja, waktu
pembahasan sangat singkat. Hanya dua hari. Yaitu, Kamis besok sampai Jumat (20-21/8). "Saya
kira waktunya cukup. Toh, kawan-kawan buruh sudah menawarkan catatan-catatan dalam
pasal-pasal itu," papar politikus Nasdem itu.
Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said lqbal yang hadir kemarin termasuk
seorang tim perumus dari kaum buruh Pihaknya akan merumuskan pasal demi pasal dalam
klaster ketenagakerjaan Outputdaii tim tersebut akan menghasilkan daftar inventarisasi masalah
(DIM) versi tim perumus.
Menurut dia, bisa saja draf itu sebagai DIM tandingan dari versi pihak pemerintah yang sudah
disusun. Dengan demikian, lanjut dia, nanti muncul DIM dari perspektif serikat pekerja, pegiat
masyarakat sipil, dan DPR Nah DIM itulah yang akan dibawa DPR untuk disandingkan dengan
versi pemerintah. "Kami berharap masukan ini bisa membuat draf pemerintah ditolak oleh DPR,"
tegasnya.
Menurut Said, tim perumus bersama DPR jauh lebih kuat dibandingkan tim teknis yang di-
bentukpemerintah. (mar/c6/fat)
69