Page 82 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 19 AGUSTUS 2020
P. 82

pemberdayaan  tenaga kerja.  Bantuan  ini  diharapkan  dapat  membantu ABK  dan keluarganya
              untuk berwirausaha maupun mengembangkan wirausaha yang sudah ada.


              MENAKER BANTU KELUARGA ABK TERDAMPAK COVID-19

              Brebes  -  Untuk  membantu  Awak  Kapal  Ikan  Migran/Awak  Buah  Kapal  (ABK)  purna  yang
              terdampak pandemi Covid-19, Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah, memberi bantuan sarana
              usaha  pemberdayaan  tenaga  kerja.  Bantuan  ini  diharapkan  dapat  membantu  ABK  dan
              keluarganya untuk berwirausaha maupun mengembangkan wirausaha yang sudah ada.

              "Bantuan  ini  merupakan  kepedulian  dari  pemerintah,  dalam  hal  ini  Kementerian
              Ketenagakerjaan,  yang  tidak  hanya  ditujukkan  bagi  awak  kapal  migran,  tetapi  juga  kepada
              anggota  keluarganya  yang  saat  ini  terdampak  pandemi  Covid-19,"  kata  Menaker  Ida,  saat
              berdialog  serta  berikan  bantuan  sarana  usaha  pemberdayaan  tenaga  kerja  kepada  keluarga
              awak kapal ikan migran di Desa Dukuh Tengah, Kecamatan Ketanggungan, Kabupaten Brebes,
              Provinsi Jawa Tengah, Selasa (18/8).

              Bantuan sarana usaha yang diberikan berupa program inkubasi bisnis senilai Rp10 juta kepada
              10 keluarga ABK. Selain itu, bantuan sarana usaha lainnya berupa program Tenaga Kerja Mandiri
              (TKM) kepada 40 orang nelayan yang tergabung dalam 2 kelompok nelayan di Desa Kaliwlingi.
              Masing-masing kelompok nelayan mendapat bantuan senilai Rp40 juta.

              Menaker Ida menjelaskan, bantuan ini adalah bentuk kehadiran Negara kepada pekerja migran
              yang bekerja sebagai ABK. Sesuai Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2017 tentang Pelindungan
              Pekerja Migran Indonesia (UU PPMI), negara wajib memberikan perlindungan, baik kepada para
              pekerja migran maupun keluarganya.

              "Pada hakekatnya UU ini menekankan pelindungan pada pemenuhan dan penegakan hak asasi
              manusia, pelindungan hukum, ekonomi dan sosial, tidak hanya bagi pekerja migran, namun juga
              kepada keluarganya," jelas Menaker Ida.

              Dalam  kesempatan  ini,  Menaker  Ida  turut  menyosialisasikan  mekanisme  penempatan  dan
              pelindungan PMI sebagai ABK di kapal berbendera asing. Menurutnya, berbagai latar belakang
              masalah  yang  kerap  mendera  pekerja  migran,  khususnya  yang  bekerja  sebagai  ABK  seperti
              Pemutusan Hubungan Kerja (PHK), gaji tidak dibayar, penipuan, kecelakaan kerja, perlakuan
              tidak manusiawi, hingga meninggal saat bekerja dan di larung di perairan lepas, tak terlepas dari
              kurangnya pemahaman akan prosedur bekerja di luar negeri.

              "Demi keamanan, serta sebagai bagian dari perlindungan awal sebelum berangkat, saya ingin
              mengingatkan kepada seluruh calon PMI, sebelum berangkat harus memahami isi perjanjian
              kerja laut sebelum di tandatangani dan mengetahui kredibilitas serta legalitas perusahaan yang
              akan memberangkatkan. Informasi terkait kredibilitas dan legalitas perusahaan bisa diakses di
              Kantor Dinas Tenaga Kerja setempat atau Layanan Terpadu Satu Atap (LTSA)," tegas Ida.

              Usai  berdialog  dengan  para  ABK  purna  dan  keluarganya,  Menaker  Ida  mengunjungi  rumah
              keluarga pekerja migran a.n. Alm Abdul Wakhid yang bekerja sebagai ABK di kapal berbendera
              RRT (Lu Rong Yuan Yu 326). Alm. Abdul Wakhid meninggal akibat kecelakaan kerja pada bulan
              Mei 2020 lalu.

              "Terkait proses pemulangan jenazah Alm saat ini, kami terus berkoordinasi dengan perwakilan
              di  Beijing,  agar  Alm  Pak  Wakhid  bisa  dipulangkan  dan  dimakamkan  di  tanah  kelahirannya,"
              ujarnya.




                                                           81
   77   78   79   80   81   82   83   84   85   86   87