Page 85 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 19 AGUSTUS 2020
P. 85

TOLAK OMNIBUS LAW, PULUHAN RIBU BURUH DEMO

              Jakarta:  Elemen  buruh  yang  tergabung  dalam  berbagai  serikat  pekerja  berharap  agar  draft
              Rancangan Undang-Undang (RUU) Cipta Kerja atau yang lebih dikenal Omnibus Law Ciptaker,
              versi pemerintah tidak jadi disahkan. Aksi demonstrasi (demo) puluhan ribu buruh pun akan
              segera digelar.

              "Serikat pekerja berharap draft RUU Cipta Kerja tidak jadi disahkan," tegas Presiden Konfederasi
              Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Said Iqbal, Selasa (18/8/2020).

              Said mengungkapkan, pimpinan DPR yang diwakili Sufmi Dasco Ahmad bersama Ketua Panitia
              Kerja  (Panja)  Badan  Legislasi  (Baleg)  Supratman  Andi  Agtas,  Wakil  Ketua  Panja  Baleg  Willy
              Aditya,  dan  beberapa  anggota  Panja  Baleg  dari  berbagai  fraksi  telah  bersepakat  untuk
              membentuk tim perumus yang mengikutsertakan perwakilan serikat pekerja.

              Adapun  serikat  pekerja yang  tergabung dalam tim  ini  mewakili  32  federasi  dan konfederasi,
              antara lain 13 federasi dari Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Andi Gani, 9
              federasi KSPI, 3 federasi KSPSI Yoris Raweyai, dan beberapa federasi seperti Federasi Serikat
              Pekerja  Metal  Indonesia  (FSPMI),  Persaudaraan  Pekerja  Muslim  Indonesia  (PPMI)  98,  forum
              guru, tenaga honorer, dan sebagainya.

              "Dari DPR, tim ini akan dipimpin oleh Pak Dasco dan pak Willy Aditya," kata Said Iqbal.

              Sementara itu, tambah Said, setiap fraksi akan mengirimkan satu orang untuk masuk dalam tim
              perumus, ditambah tenaga ahli dari Panja Baleg.

              Tim perumus tersebut dijelaskan Said akan menggelar rapat pada tanggal 20 sampai 21 Agustus
              nanti. Tujuan rapat tersebut adalah menghasilkan rumusan-rumusan berdasarkan masukan dari
              serikat pekerja.
              "Di sini serikat pekerja akan menyampaikan analisa dan keberatannya," ungkap Said.

              Sementara  itu,  menurut  Said,  dalam  Omnibus  Law  Ciptaker  versi  DPR  nanti  pihaknya  bakal
              memberikan masukan-masukan terkait hal-hal yang belum diatur dalam UU 13/2003, seperti
              aturan terkait digital ekonomi, dan transportasi online.

              Lebih lanjut Said mengklaim bahwa, ada perbedaan antara tim yang dibentuk DPR dengan tim
              teknis yang dibentuk pemerintah.

              "Di mana tim teknis hanya sebagai alat stempel. Seolah-olah Menteri Ketenagakerjaan sudah
              mengundang tripartite. Padahal tidak ada perubahan," bebernya.

              Sedangkan tim bersama yang dibentuk DPR, serikat perkeja lebih dilegalkan dalam tim perumus.
              Serikat pekerja akan ikut andil dalam membuat rumusan sebagai bahan yang akan dijadikan
              sebagai argumentasi Panja Baleg DPR RI kepada pemerintah.

              "Kami berharap masukan ini bisa membuat draft pemerintah ditolak oleh DPR RI," tegasnya lagi.

              Said menekankan, kerja-kerja di tim bersama ini tidak membuat serikat buruh meniadakan aksi.
              Serikat buruh tetap melakukan aksi. Aksi ini sebagai bentuk dukungan agar DPR menolak draft
              RUU Cita Kerja versi pemerintah. Sekaligus sebagai dukungan kepada tim bersama DPR dan
              serikat pekerja agar usulan buruh bisa diterima oleh DPR RI.

              KSPI sendiri akan menggelar aksi puluhan ribu buruh di DPR dan Kantor Kemenko Perekonomian
              pada tanggal 25 Agustus nanti.




                                                           84
   80   81   82   83   84   85   86   87   88   89   90