Page 181 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 28 DESEMBER 2020
P. 181

KLAIM JAMINAN BPJAMSOSTEK PEKALONGAN PER NOVEMBER CAPAI RP161,05
              MILIAR
              Klaim  jaminan  yang  diajukan  oleh  peserta  ke  Badan  Penyelanggara  Jaminan  Sosial
              Ketenagakerjaan  (BPJAMSOSTEK)  Cabang  Pekalongan  selama  Januari  2020  hingga  akhir
              November 2020 sebanyak Rp161,05 miliar atau meningkat dibanding bulan yang sama tahun
              sebelumnya Rp143,28 miliar.

              Kepala BPJAMSOSTEK Cabang Kota Pekalongan Budi Jatmiko di Pekalongan, Rabu mengatakan
              klaim  sebesar  Rp161,05  miliar  tersebut  berasal  dari  jaminan  hari  tua  (JHT)  Rp144,16  miliar
              (18.100 kasus), jaminan kecelakaan kerja (JKK) Rp3,63 miliar (690 kasus), jaminan kematian
              (JKM) Rp11,47 miliar (299 kasus), dan jaminan pensiun (JP) Rp1,78 miliar (2.340 kasus).

              "Klaim jaminan kepesertaan didominasi oleh JHT karena banyaknya pekerja yang di-PHK oleh
              perusahaan  akibat  pandemi  COVID-19,  kemudian  disusul  oleh  JKM  sebesar  Rp11,47  miliar,"
              katanya.
              Jatmiko mengatakan kepesertaa BPJAMSOSTEK meliputi empat klaster, yaitu pekerja penerima
              upah (BPU) sebanyak 94.751 tenaga kerja, pekerja bukan penerima upah 16.834 orang, jasa
              pekerja konstruksi 45.003 orang, dan pekerja migran 88 orang.

              "Jumlah  empat  klaster  kepesertaan  tersebut  diperolah  dari  empat  wilayah  kerja,  yaitu
              Kabupaten/Kota Pekalongan, Batang, dan Kabupaten Pemalang," katanya.

              Ia mengatakan dengan adanya pandemi COVID-19 yang mulai terjadi pada Maret 2020, jumlah
              kepesertaan  sempat  turun,  tetapi  kondisi  tersebut  meningkat  lagi  pada  Mei  2020  setelah
              pemerintah pemerintah menggulirkan bantuan subsidi upah (BSU) dan relaksasi iuran.

              Saat awal pandemi COVID-19, kata dia, jumlah kepesertaan sempat terkoreksi sebanyak 85 ribu,
              tetapi kini sudah mencapai 94.751 tenaga kerja.

              "Yang jelas, dengan bergulirnya BSU dan relaksasi dari pemerintah berpengaruh positif terhadap
              perusahaan untuk mendaftarkan pekerjanya dalam kepesertaan BPJS Ketenagakerjaaan hingga
              mencapai 94.751 tenaga kerja atau melampaui target yang ditetapkan 90 ribu tenaga kerja,"
              katanya.

              Jatmiko  mengatakan  pada  2021  BPJamsostek  akan  menyasar  pemilik  UMKM  agar
              mengikutsertakan ke dalam program kepesertaan sebagai upaya melindungi atau memberikan
              jaminan hidup para pekerjanya.

              "Sebenarnya,  UMKM  berpotensi besar  di  saat  pandemi  COVID-19  karena  mereka  masih bisa
              beraktivitas dibanding industri besar. Karena itu, pada 2021 kami akan menyasar pada pelaku
              UMKM," katanya.



















                                                           180
   176   177   178   179   180   181   182   183   184   185   186