Page 102 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 21 OKTOBER 2021
P. 102
Hingga kini, bagaimana persiapan yang telah dilakukan Kemnaker untuk
menyelenggarakan EWG dan LEMM tahun depan?
Penyelenggaraan EWG dan LEMM tahun depan memerlukan banyak persiapan, baik dari sisi
substansi maupun dari sisi teknis pelaksanaan. Karena itu, saya sudah bentuk tim pelaksanaan
G-20 Kemnaker. Dari sisi substansi, kami telah menetapkan tema dan isu prioritas yang akan
diangkat pada EWG dan LEMM tahun depan. Dalam prosesnya, kami selalu berkoordinasi dan
meminta pandangan serta masukan dari berbagai , pihak seperti Kementerian Koordinator
Perekonomian dan Kementerian Luar Negeri selaku pimpinan Sherpa. Selain itu, perwakilan dari
engagement group, khususnya teman-teman di L-20, W-20, dan Y- 20 serta para mitra akademisi
universitas maupun lembaga riset.
Dari sisi teknis, saat ini juga sudah mulai dilakukan berbagai persiapan pelaksanaan pertemuan
mengingat pada situasi seperti sekarang ini kita memiliki tiga opsi, yakni pertemuan virtual,
hybrid, maupun tatap muka secara langsung. Kami harus mempersiapkan segala alternatif
pelaksanaan EWG dan LEMM dari tiga opsi tersebut mengingat EWG yang pertama akan kami
selenggarakan pada Februari tahun depan. Kita harapkan dengan semakin membaiknya kondisi
pemulihan Covid-19, sebagaimana juga target pemerintah, bahwa seluruh pertemuan tingkat
menteri, dalam hal ini LEMM yang kami rencanakan pada September2022 nanti, dapat
diselenggarakan langsung secara tatap muka.
Tema apa yang diangkat Kemnaker? Mengapa tema tersebut yang diangkat?
Kita tahu tema besar G-20 Indonesia adalah "Recover Together, Recover Stronger." Tema
tersebut: memberikan pesan bahwa negara-negara anggota G-20 harus bersama-sama, saling
berkolaborasi, dan membangun kemitraan agar dapat cepat bangkit dan pulih dari kondisi
pandemi dan krisis yang menerpa dunia. Tema tersebut terbagi menjadi tiga pilar: promoting
productivity, increasing resiliency Sistability, dan ensuring sustainable & inclusive growth.
Merujuk pada tema besar beserta ketiga pilar tersebut, Kemnaker mengangkat tema EWG
danLEMM tahun depan adalah improving the employment condition to recover together. Tema
ini kami anggap sangat relevan dengan kondisi saat ini, baik dalam jangka pendek-maupun
jangka menengah, dalam rangka pemulihan sektor ketenagakerjaan global imbas dari pandemi
dan krisis yang mengikutinya.
Secara global, tingkat pengangguran mengalami peningkatan terbesar setidaknya dalam 20
tahun terakhir. Pada negara-negara G-20 pandemi Covid-19 mengakibatkan hilangnya jumlah
jam kerja 8,5% sehingga berdampak pada hilangnya pekerjaan penuh waktu sebesar 162 juta
pekerjaan. Pandemi juga mengakselerasi transformasi digital yang memberikan tekanan di sektor
ketenagakerjaan sehingga tentu harus diantisipasi dengan baik. Karena itu, dengan tema yang
kami ajukan, perlu adanya upaya strategis dari kelompok G-20 untuk memperbaiki kondisi
ketenagakerjaan agar dapat segera pulih, kembali ke arah yang positif, dan tahan terhadap risiko
krisis ke depan.
Apa saja isu prioritas yang diajukan Kemnaker?
Isu prioritas yang diajukan Kemnaker merujuk pada tema besar seperti yang disampaikan
sebelumnya. Kami telah menyusun empat isu prioritas yang dipandang penting dalam agenda
pemulihan kondisi sektor ketenagakerjaan. Pertama, membahas penciptaan lapangan kerja yang
berkelanjutan terhadap perubahan dunia kerja (sustainable job creation to wards changing world
of work). Kedua, membahas tentang pasar tenaga kerja inklusif dan pekerjaan yang layak untuk
penyandang disabilitas (indusive labor market and affirmative decent jobs for persons with
disabilities).
101