Page 32 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 21 OKTOBER 2021
P. 32

Pelarangan Penempatan TKI pada Pengguna Perseorangan di negara-negara Kawasan Timur
              Tengah (Kepmenaker No. 260 Tahun 2015) memuat larangan penempatan buruh  migran  pada
              pengguna perseorangan di 19 negara di kawasan Timur Tengah.

              Komisioner Pemantauan dan Penyelidikan  Komnas HAM  Choirul Anam menyampaikan bahwa
              kekerasan  terhadap  buruh    migran    di  negara  Timur  Tengah  sangat  tinggi.  Selain  itu,  tidak
              adanya  hubungan  legal  yang  baik  dengan  beberapa  negara  tersebut  yang  pada  akhirnya
              membuat  Pemerintah  mengeluarkan  Kepmenaker  Nomor  260  Tahun  2015.  Namun,  pada
              kenyataannya  justru  melahirkan  beberapa  kasus  seperti  tindak  kekerasan  hingga  pelecehan
              seksual.

              Choirul Anam menegaskan bahwa hak untuk mencari pekerjaan dan hak untuk berpindah tempat
              adalah  hak  asasi  manusia  yang  dalam  dunia  internasional  pun  diakui.  Oleh  karena  itu,  ia
              menegaskan  bahwa  Pemerintah  Indonesia  berperan  aktif  dalam  pembentukan  konvensi
              perlindungan buruh  migran  dan anggota keluarganya.

              "Dalam  konteks  buruh    migran    ,  Pemerintah  Indonesia  berperan  aktif  dalam  pembentukan
              konvensi perlindungan buruh  migran  dan anggota keluarganya," katanya.

              Menurutnya, pemerintah memang harus bekerja keras dalam menata hubungan legal dan politik
              dengan  berbagai  macam  negara,  misalnya  dengan  negara-negara  Timur  Tengah  untuk
              memastikan warga negaranya terlindungi dengan baik di negara-negara tersebut. Komisioner
              Pemantauan  dan  Penyelidikan    Komnas  HAM    itu  menyebutkan  bahwa  pilihan  Kepmenaker
              adalah pilihan pragmatis yang tidak bertanggung jawab dan saat ini sudah tidak relevan.

              Kepmenaker  Nomor  260  Tahun  2015  sudah  seharusnya  dievaluasi.  Selanjutnya,  Presiden
              menginstruksikan  seluruh  elemen  yang  menunjang  seperti  Menteri  Luar  Negeri,  Menteri
              Ketenagakerjaan, termasuk Menteri Investasi.

              "Hal  ini  harus  dievaluasi  oleh  Presiden.  Jadi  levelnya  harus  Presiden.  Jadi  harus  dievaluasi,
              dicabut, lalu Presiden menginstruksikan pada semua elemen yang menunjang, baik Menteri Luar
              Negeri, Menteri Ketenagakerjaan, termasuk juga Menteri Investasi untuk memikirkan hal ini,"
              katanya yang dikutip dari  Komnas HAM  , Rabu, 20 Oktober 2021. Tidak hanya itu, politik luar
              negeri dalam konteks perlindungan buruh  migran  harus dievaluasi.

              "Saya setuju untuk memperbaiki hubungan dengan berbagai negara dan memastikan hubungan
              itu  di  dalamnya  ada  pelindungan  terhadap  buruh    migran    ,  serta  Kepmenaker  ini  dicabut,"
              katanya.***.



























                                                           31
   27   28   29   30   31   32   33   34   35   36   37