Page 288 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 13 OKTOBER 2020
P. 288
WALI KOTA TANGERANG SURATI PRESIDEN MINTA PENGESAHAN RUU CIPTAKER
DITANGGUHKAN
Menanggapi aksi penolakan masyarakat atas persetujuan DPR untuk pengesahan RUU Cipta
Kerja , Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah, surati Presiden Joko Widodo atau Jokowi
melalui Kementerian Dalam Negeri.
Surat yang ditandatangani Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah tersebut berisi perihal
'Penyampaian Aspirasi dari Serikat Pekerja di Kota Tangerang', yang ditujukan kepada 'Presiden
Republik Indonesia cq Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia'.
"Disampaikan dengan hormat, bahwa dengan telah disahkannya Undang-Undang Omnibus
Law/Cipta Kerja oleh DPR RI pada tanggal 5 Oktober 2020, di Kota Tangerang telah terjadi unjuk
rasa Serikat Pekerja/Serikat Buruh (SP/SB)," tulis Arief.
Dengan pertimbangan unjuk rasa tersebut, Arief meminta agar presiden Joko Widodo
mempertimbangkan untuk menangguhkan pengesahan undang-undang tersebut.
"Kiranya Bapak berkenan untuk mempertimbangkan penangguhan terhadap diberlakukannya
Undang-Undang Omnibus Law/Cipta Kerja," tulis Arief.
Pada penutup surat, Arief mengatakan apa yang dia tulis merupakan aspirasi dari serikat buruh
dan serikat pekerja untuk dijadikan pertimbangan mengambil kebijakan bagi Presiden Jokowi .
Arief pun membenarkan surat tersebut dia tanda tangani Jumat, 9 Oktober 2020.
"Surat tersebut dibuatnya Jumat, 9 Oktober, sementara aksi besar-besaran terakhir itu Kamis.
Menanggapi hal tersebut, kiranya pemerintah pusat menangguhkan undang-undang tersebut,"
tutur Arief.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Dibuatnya surat tersebut, lanjutnya, dimaksudkan Pemerintah Kota Tangerang untuk
menjembatani aspirasi dari masyarakat. Seperti buruh, mahasiswa, dan masyarakat Kota
Tangerang secara umum.
"Tugas saya, sebagai wali kota, kami sebagai Pemerintah Kota Tangerang, kapasitas kami
menyampaikan aspirasi ini ke pemerintah pusat," ujar Arief.
Sebab, hal ini juga kedepannya akan sangat berpengaruh pada kehidupan jutaan buruh yang
mencari nafkah di ribuan industri di Kota Tangerang.
"Kota Tangerang saat ini ada lebih dari 2.600 industri atau pabrik, jadi sudah sewajarnya kita
sampaikan aspirasi tersebut," kata Arief.
287