Page 59 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 13 OKTOBER 2020
P. 59

WAPRES: ASPIRASI UU CIPTAKER DITAMPUNG

              Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyarankan masyarakat untuk menyampaikan aspirasinya yang
              belum terakomodasi mengenai Undang-Undang Cipta Kerja (UU Ciptaker) kepada pemerintah.
              Masukan itu, kata Ma'ruf, akan dijadikan bahan untuk membuat aturan turunan UU tersebut,
              baik peraturan pemerintah maupun peraturan presiden.

              Ma'ruf mengatakan demikian setelah masyarakat berbagai kalangan menolak undang-Undang
              yang baru disahkan pada awal Oktober ini. "Kalau masih ada aspirasi masyarakat yang belum
              terakomodasi,  sebaiknya  disampaikan  kepada  pemerintah  untuk  menjadi  bahan  penyusunan
              peraturan pemerintah (PP) maupun perpres atau aturan pelaksanaan lainnya," ujar Ma'ruf saat
              memberi  sambutan  di  pembukaan  PraIjtima  Sanawi  Dewan  Pengawas  Syariah  (DPS)  se-
              Indonesia 2020, secara daring, Senin (12/10).

              Wapres  menyebut,  penolakan  terhadap  substansi  UU  Ciptaker  terjadi  karena  mispersepsi,
              disinformasi, kesalahpahaman, atau disalahpahamkan. Menurutnya, U U Ciptaker adalah respons
              pemerintah terhadap tuntutan masyarakat agar terciptanya lapangan kerja, perbaikan birokrasi,
              penyederhanaan regulasi, dan penciptaan iklim yang kondusif bagi investasi dan dunia usaha.

              Sebab, selama ini, penciptaan iklim kondusif bagi investasi dan dunia usaha terkendala aturan
              yang berbelit-belit serta tumpang tindih. Hal ini membuat birokrasi iklim investasi memerlukan
              waktu  yang  panjang.  Ini  juga,  kata  Ma'ruf,  menyebabkan  Indonesia  kalah  bersaing  dengan
              negara lain, sepeiti Thailand, Malaysia, Vietnam, dan Kamboja. Akibatnya, penciptaan lapangan
              kerja tersendat.

              "Karena itu, diperlukan pembenahan-pembenahan melalui UU yang baru yang lebih responsif,
              cepat,  dan  memudahkan.  Untuk  itulah,  dibuat  Undang-Undang  Cipta  Kerja,"  ujar  Ma'ruf.  Ia
              mengatakan,  adanya  UU  ini  diharapkan  dapat  menambah  daya  saing  Indonesia  dalam
              persaingan global.

              "UU tersebut diharapkan dapat menambah daya saing negara kita dalam persaingan global dan
              menjadi pertaruhan kredibilitas Indonesia di mata dunia, khususnya negara-negara mitra dagang
              dan investor global, sekaligus diharapkan dapat menciptakan lapangan kerja baru," ujar Ma'ruf.

              Presiden Joko Widodo sendiri menargetkan aturan turunan UU Ciptaker selesai paling lambat
              tiga bulan setelah diundangkan. Presiden mempersilakan masyarakat yang menolak UU Ciptaker
              ini untuk mengajukan uji materi atau judicial review ke Mahkamah Konstitusi (MK). Prosedur ini,
              kata dia, sesuai dengan sistem ketatanegaraan di Indonesia.

              "Jika masih ada ketidakpuasan terhadap UU Cipta Kerja ini, silakan mengajukan uji materi atau
              judicial reuie w melalui MK. Sistem ketatanegaraan kita memang mengatakan seperti itu. Jadi,
              kalau masih ada yang tidak puas dan menolak, silakan diajukan uji materi ke MK," kata dia.

              Pemerintah,  lanjutnya,  juga  masih  membuka  berbagai  masukan  dan  saran  dari  masyarakat
              maupun pemerintah daerah terkait UU Cipta Kerja ini Ia yakin, UU Cipta Kerja ini pun akan
              mampu memperbaiki kehidupan jutaan pekerja di Indonesia. "Pemerintah berkeyakinan, melalui
              UU Cipta Kerja ini, jutaan pekerja dapat memperbaiki kehidupannya dan juga penghidupan bagi
              keluarga mereka," ujar Jokowi. Bedragusraharjo











                                                           58
   54   55   56   57   58   59   60   61   62   63   64