Page 89 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 13 OKTOBER 2020
P. 89

e. Masa kerja 4 tahun s 5 tahun. 5 bulan upah; f- Masa kerja 5 tahun s 6 tahun. 6 bulan upah;

              g. Masa kerja 6 tahun s 7 tahun, 7 bulan upah;

              h. Masa kerja 7 tahun s 8 tahun, 8 bulan upah;

              i. Masa kerja > 8 tahun atau lebih. 9 bulan upah.

              Draf 12 Oktober
              Pasal 156 (1) - Dalam hal terjadi pemutusan hubungan kerja, pengusaha wajib membayar uang
              pesangon dan/atau uang penghargaan masa kerja dan uang penggantian hak yang seharusnya
              diterima.

              Pasal  156  (2)  -  Uang  pesangon  sebagaimana  dimaksud  pada  Ayat  (1)  diberikan  dengan
              ketentuan sebagai berikut:

              a. Masa kerja < 1 tahun. 1 bulan upah;

              b. Masa kerja 1 tahun s 2 tahun. 2 bulan upah

              c. Masa kerja 2 tahun s 3 tahun, 3 bulan upah

              d. Masa kerja 3 tahun s 4 tahun. 4 bulan upah

              e. Masa kerja 4 tahun s 5 tahun. 5 bulan upah

              f. Masa kerja 5 tahun s 6 tahun. 6 bulan upah

              g. Masa kerja 6 tahun s 7 tahun. 7 bulan upah

              h. Masa kerja 7 tahun s 8 tahun. 8 bulan upah.
              i. Masa kerja > 8 tahun atau lebih. 9 bulan upah.

              Sumber: Draf RUU Cipta Kerja S Oktober dan draf RUU cipta kerja 12 Oktober versi dkirlm ke
              Presiden; Diolah AGE

              "Draf  yang  disetujui  untuk  disahkan  menjadi  UU  oleh  pemerintah  dan  DPR  dalam  sidang
              paripurna (905 halaman).
              **Draf  akhir  yang  akan  dikirm  DPR  ke  Presiden  Joko  Widodo  (812  halaman),  berdasarkan
              keterangan Sekretaris Jenderal DPR RI. Indra Iskandar, Senin (12/10) malam.

              Keterangan: Meskipun sejumlah ketentuan berubah di draf RUU Cipta Kerja versi 12 Oktober
              2020. pasal-pasal krusial lain yang menjadi sorotan buruh tetap ada. Antara lain. Pasal 59 yang
              menghapus  batasan  tegas  masa  kontrak  pekerja  PKWT  (perjanjian  kerja  kontrak  waktu
              tertentu); penghapusan Pasal  65  yang  meniadakan  batasan tegas jenis pekerjaan  yang  bisa
              dialihdayakan; penetapan upah buruh berdasarkan satuan waktu lewat Pasal 88B; penetapan
              upah minimum kab/kota yang diatur bersayarat dan penghapusan upah minimum sektoral dalam
              Pasal 89.

              Ketentuan yang ditengarai memudahkan proses pemutusan hubungan kerja juga masih diatur
              dalam  draf  tertentu.  Misalnya,  penghapusan  Pasal  158  dan  Pasal  159  yang  meniadakan
              pembuktian serta hak buruh untuk membela diri dan menggugat pengusaha jika tidak diterima
              di-PHK atas alasan kesalahan berat.



                                                           88
   84   85   86   87   88   89   90   91   92   93   94