Page 10 - E-MODUL AKUNTANSI PERBANKAN SYARIAH KELAS XI SEM 1
P. 10

status perusahaan dalam kemungkinan perusahaan membayar utang, meminjam uang, dan mengeluarkan
              saham.

                 Pada  abad  ke  19  tepatnya  pada  tahun  1920  adanya  perkembangan  sistem    akuntansi  yaitu  sistem
              kontinental  (Belanda)  dan  sistem  anglo  saxon  (Amerika  Serikat).  Perkembangan  akuntansi  di  dunia
              sangat  pesat  sehingga  perlu  adanya  badan  yang  menetapkan  standar  akuntansi,  sehingga  akuntansi  di

              dunia seragam. Tahun 1933 didirikannya badan American Accounting Association (AAA) sebagai badan
              pertama yang mengatur sistem akuntansi secara internasional.

                 Sejarah ilmu akuntansi syariah dimulai dengan bukti dua peradaban besar, yakni bangsa Romawi dan

              bangsa Persia. Pada saat itu telah digunakan akuntansi dalam bentuk perhitungan barang dagangan oleh
              para  pedagang,  dari  sejak  pergi  berdagang  hingga  pulang  kembali.  Perhitungan  dilakukan  untuk
              mengetahui perubahan-perubahan, untung dan rugi. Telah menjadi tradisi bahwa bangsa Arab melakukan

              dua kali perjalanan khalifah perdagangan yaitu musim dingin dengan tujuan perdagangan ke Yaman dan
              musim  panas  dengan  tujuan  ke  Asyam  (sekarang  Syiria,  Lebanon,  Jordania,  dan  Israel).  Perdagangan
              tersebut  pada akhirnya  berkembang  hingga  ke  Eropa  terutama  setelah  penaklukan  Mekah.  Penyebaran

              Islam  menyebabkan  penggunaan  angka  arab  (adanya  angka  nol)  meluas  ke  berbagai  wilayah  didunia.
              Muhammad bin Musa Al Khawarizmi adalah orang yang  menemukan angka 0 (nol) yang hingga kini

              dipergunakan. Pada abad ke-7 tepatnya masa Rasulullah, praktik akuntansi mulai berkembang setelah ada
              perintah  Allah  melalui  Al-Quran  untuk  mencatat  transaksi  tidak  tunai  (Al-Baqarah:  282)  sehingga
              mendorong umat manusia peduli terhadap pencatatan transaksi di kalangan umat, selain itu muncul pula

              kewajiban untuk membayar zakat (Al-Maidah: 10). Membayar zakat juga telah mendorong pemerintah
              Islam membuat laporan keuangan periodik baitul maal (rumah untuk mengumpulkan harta) sesuai dengan

              ketentuan  zakat,  sehingga  peran  akuntan  sangat  penting  dalam  pengambilan  keputusan  terkait  dengan
              kekayaan pemerintah dan pedagang.
                 Perkembangan pemerintah Islam hingga Timur Tengah, Asia, dan Afrika di zaman Umar bin Khathab

              (584-664 M) telah meningkatkan penerimaan dan pengeluaran negara. Para sahabat merekomendasikan
              perlunya pencatatan untuk pertanggungjawaban penerimaan dan pengeluaran negara. Akhirnya Umar bin
              Khathab  mendirikan  lembaga  yang  bernama  Ad-Diwan  (dawwana = tulisan).  Perkembangan  akuntansi

              syariah selanjutnya pada zaman Khilafah Bani Umayah  (661-750 M) yaitu ditandai dengan adanya uang
              yang  digunakan  dalam  kegiatan  transaksi.  Perkembangan  akuntansi  syariah  terakhir  dan  membawa
              evolusi  tertinggi  yaitu  pada  zaman  Khilafah  Bani  Abbasiyah  (775-785  M)  dengan  memiliki  banyak

              kelebihan dibandingkan yang lain dalam pengembangan akuntansi secara umum dan buku-buku akuntansi
              secara khusus serta telah adanya sistem auditing. Pada saat itu, masyarakat Islam menggunakan dua belas

              buku  akuntansi  khusus  (Specialized  Accounting  Books).  Akuntansi  syariah  lebih  dulu  ada  sebelum
              munculnya buku Luca Pacioli yaitu “Summa de Arithmetica Geometría Proportioni et Proportionalita “
              dengan adanya bukti manuskrip yang ditulis oleh Abdulah bin Muhamad bin Kayah Al Mazindarani pada

              tahun 1363 M. Manuskrip tersebut berjudul “Risalah Falakiyah Kitab As Siqayat”.
   5   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15