Page 14 - E-MODUL AKUNTANSI PERBANKAN SYARIAH KELAS XI SEM 1
P. 14
Menegakkan perintah Allah dan sunnah Nabi Muhammad untuk menggapai surga.
Sarana untuk berjihad menegakkan kebenaran.
Menumbuhkembangkan ekonomi berbasis Islam di Indonesia.
4. Prinsip Akuntansi Perbankan Syariah
Akuntansi perbankan syariah memiliki tiga prinsip dalam menjalankan prosedur akuntansi, hal ini
berpedoman pada Surah Al-Baqarah ayat 282. Simaklah prinsip akuntansi perbankan syariah dengan
seksama dibawah ini :
Prinsip Pertanggungjawaban
Pertanggungjawaban dapat diartikan Merdeka Teknologi
sebagai keharusan dalam
Perkembangan dunia sangat dinamis, maka dari itu
bertanggungjawab, atau menanggung
pelaku usaha diharuskan untuk mampu memprediksi
akibat dari perilaku yang dilakukan. hal-hal yang mungkin akan terjadi kedepannya dengan
menggunakan berbagai analisis. Sebagai contoh yaitu
Implikasi pada bisnis dan akuntansi
kita tengah dalam keadaan pandemi Covid-19 hal ini
merupakan individu yang terlibat mengakibatkan seluruh sektor kehidupan lumpuh,
untuk memberikan kemudahan kepada nasabah dalam
langsung dalam bisnis yang dilakukan bertransaksi perbankan syariah memiliki terobosan
dan diamanatkan. Bentuk dari prinsip yaitu financial technology atau populernya fintech.
Aplikasi fintech syariah yang telah tersertifikasi OJK
pertanggungjawaban ini tersaji dalam antara lain Ammana, Alami Sharia, Investree Syariah,
laporan keuangan. dll. Silahkan Anda dapat mencoba aplikasi fintech
tersebut bersama teman Anda dan tunjukkan hasilnya
Prinsip Keadilan kepada guru.
Prinsip keadilan tak hanya merupakan
nilai yang penting pada kehidupan sosial dan bisnis, namin juga sebagai nilai yang harus dimiliki
dalam diri seorang manusia. Kata keadilan dalam konteks aplikasi akuntansi mengandung dua
pengertian, yaitu: pertama, adalah berkaitan dengan praktik moral yang merupakan faktor yang
dominan. Kedua, kata bersifat lebih fundamental (dan tetap berpijak pada nilai-nilai
etika/syariah).
Prinsip Kebenaran
Akuntansi syariah berpedoman dalam kebenaran. Sebagai contoh misalnya, dalam akuntansi kita
selalu dihadapkan pada masalah pengakuan, dan pelaporan. Aktivitas ini akan dapat dilakukan
dengan baik apabila dilandaskan pada nilai kebenaran. Kebenaran ini dapat diciptakan keadilan
dalam mengakui, mengukur, dan melaporkan transaksi-transaksi ekonomi.