Page 103 - 00. Buku Suplemen Pendidikan Pemilih Draf
P. 103

a)    Kearifan lokal sejatinya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mendukung
             tercapainya kemajuan tanpa perlu menolak modernisasi ataupun globalisasi. Melalui
             perpaduan kearifan lokal dengan unsur-unsur pengetahuan modern, dapat memberi lebih
             banyak manfaat bagi masyarakat. Sebagai contoh adalah jamu dari tumbuhan berkhasiat
             obat dan metode pengobatan tradisional yang dipadukan bersama pengobatan modern dari
             negara-negara Barat yang akan memungkinkan proses penyembuhan optimal (Sibarani,
             2012).
       b)    Kearifan local bersifat dinamis dan responsif, sehingga mampu menyesuaikan diri dengan
             perubahan yang terjadi dalam masyarakat (Marfai, 2012). Sebagai contoh adalah konstruksi
             rumah tradisional Indonesia yang bahan utamanya terbuat dari kayu ternyata sangat sesuai
             dengan bertumbuhnya kesadaran masyarakat untuk bertahan di daerah bencana atau rawan
             gempa
       c)    Kearifan lokal memandang bahwa setiap kelómpok atau komunitas memiliki proses sosial
             yang berbeda, sehingga masyarakat tidak dapat dipahami secara seragam, tetapi haruslah
             dicermati dari keunikan dan kekhasan yang dimilikinya (Sibarani, 2012).
       d)    Kearifan lokal dapat dimanfaatkan untuk menata kehidupan manusia, yang meliputi
             interaksi dengan Tuhan Yang Maha Esa (diperkaya dan menyesuaikan diri dengan ajaran
             agama), interaksi dengan alam, dan interaksi antaranggota dalam masyarakat (Sibarani,
             2012).
       e)    Kearifan lokal dapat berkembang menjadi keunggulan jika mampu bertahan terhadap
             budaya luar, mengakomodasi unsur-unsur budaya luar, mengintegrasikan unsur budaya luar
             ke dalam budaya asli, mengendalikan perilaku, dan memberi arah pada perkembangan
             budaya (Sibarani, 2012).

          Kearifan lokal tercermin dalam setiap aktivitas masyarakat seperti religi budaya, dan adat
       istiadat. Masyarakat beradaptasi terhadap lingkungan tempat tinggalnya dengan mengembangkan
       suatu kearifan dalam wujud pengetahuan atau ide, nilai budaya, serta peralatan, yang dipadukan
       dengan nilai dan norma adat dalam aktivitas mengelola lingkungan untuk mencukupi kebutuhan
       hidup. Moendardjito mengatakan bahwa unsur budaya daerah potensial sebagai local genius
       karena telah teruji kemampuannya untuk bertahan sampai sekarang. Ciri-ciri kearifan lokal
       tersebut adalah sebagai berikut (Saraqih, 2013).
       1.    mampu bertahan terhadap budaya luar
       2.    memiliki kemampuan mengakomodasi unsur-unsur budaya luar
       3.    mempunyai kemampuan mengintegrasikan unsur budaya luar ke dalam budaya asli,
       4.    mempunyai kemampuan mengendalikan,
       5.    mampu memberi arah pada perkembangan budaya.
       Adapun karakteristik kearifan lokal menurut Phongphit dan Nantasuwan adalah sebagai berikut
       (Affandy dan Wulandari, 2012).

       1.    memasukkan nilai-nilai yang mengajari masyarakat mengenai etika dan nilai moral.
       2.    mengajarkan masyarakat untuk mencintai alam, tidak merusak alam, dan
       3.    berasal dari anggota-anggota tua masyarakat.

       Phongphit and Nantasuwan juga menjelaskan bahwa kearifan lokal hadir dalam berbagai bentuk,
       melalui pemikiran, cara kerja, cara hidup, dan nilai sosial. Permasalahannya adalah kearifan lokal
       biasanya tidak diterbitkan dan dipromosikan secara resmi. Akibatnya, sulit bagi masyarakat untuk
       belajar dan menggunakan pengetahuan jenis ini.

                                       SOSIOLOGI XII Suplemen Pendidikan Pemilih                  99
   98   99   100   101   102   103   104   105   106   107   108