Page 19 - 00. Buku Suplemen Pendidikan Pemilih Draf
P. 19
2. TEORI PSIKOLOGI SOSIAL
Perspektif teori Priskologi Sosial memandang bahwa faktor utama yang dapat menentukan
terjadinya perubahan adalah kepribadian individu-individu dalam masyarakat. Artinya menurut
pandangan teori ini individu sangat memiliki peranan penting ketimbang struktur Sosial.
Adapun pakar dari teori ini diantaranya Everette Hagen, David C. Mc. Clelland, Alex Inkeles,
Joseph Kahl dan David Smith. Adapun uraian pendapat mereka sebagai berikut:
Everette Hagen: Kepribadian Kreatif
Hagen menggabungkan prinsip psikologi dalam melihat pertumbuhan ekonomi, karena
menurutnya inovasi tidak hanya membutuhkan teknologi ekonomi, tetapi juga teknologi sosial.
Proses perubahan sangat berkaitan erat dengan individu yang kreatif yang tidak dimiliki oleh
semua orang. Karenanya perubahan sosial tidak akan terjadi bila tidak diiringi oleh perubahan
kepribadian. Yang dimasud oleh Hagen kepribadian kreatif adalah kepribadian inovatif, yaitu
kepribadian inovasi yang mempunyai kebutuhan yang sangat besar untuk memelihara dan
memikirkan kesejahteraan orang lain dan kesejahteraan dirinya sehingga ia selalu
menginginkan prestasi.
Hagen mengatakan bahwa individu tradisional tidak memiliki sifat inovatif. Mengapa
individu tradisional tidak memiliki sifat inovatif, karena ia membayangkan dunia sebagai
tempat yang kacau ketimbang tempat yang teratur. Dengan demikian setiap masyarakat yang
mengalami kemacetan ekonomi, dirembesi oleh kepribadian otoriter. Kepribadian otoriter
berlawanan dengan kepribadian inovasi, karena kepribadian otoriter tidak dapat memberikan
bobot yang sama antara berbuat untuk kesejahteraan orang lain dan berbuat untuk kesejahteraan
dirinya sendiri.
David C. Mc. Clelland: Motivasi Berprestasi
Sejalan dengan pemikiran Hagen, McClelland juga melihat adanya keterkaitan kepribadian
dengan pertumbuhan ekonomi. Menurut McClelland, semangat kewiraswastaanlah yang
mendorong perkembangan ekonomi. Motivasi pengusaha tidak hanya didorong oleh mencari
keuntungan saja, namun juga oleh hasrat untuk berprestasi. Bagi masyarakat yang tinggi tingkat
kebutuhan untuk berprestasinya, umumnya menghasilkan wiraswastawan yang lebih
bersemangat dan selanjutnya dapat menghasilkan perkembangan ekonomi.
Kebutuhan untuk berprestasi diperoleh dari pengalaman sosial sejak masa kanak-kanak
ketika berusia 8 atau 10 tahun tergantung cara orang tua memelihara anak, (memberikan latihan
kejuruan) dan bacaan yang diberikan kepadanya serta interaksi antara orang tua dengan anak
yang terjalin karena dasar kasih saying dan ramah. Artinya, Clelland melihat begitu pentingnya
peran keluarga dalam hal ini orang tua untuk menumbuhkan kebutuhan prestasi anak.
SOSIOLOGI XII Suplemen Pendidikan Pemilih 15