Page 34 - Handout Digital Fisika Inti Yurindah Lestari
P. 34
BAB 2 MODEL INTI
nnnnnmm
teori model tetes cairan inti atom berat usulan Niels Bohr dan Fritz Kalckar yang didengarnya
dalam sebuah seminar di institute Niels Bohr. Menurut model ini, inti atom berat mirip setetes
cairan yang sama sekali tidak kaku, kestabilannya tercapai karena ada perimbangan antara gaya
tolak listrik antar proton yang berjangkauan pendek.
Gambaran inti sebagai tetesan cairan dapat menerangkan variasi energi ikat per nukleon
terhadap nomor massanya yang dapat diamati. Pada pembahasan sebelumnya, volume dan energi
ikat dari inti adalah berbanding lurus dengan jumlah nukleon dalam inti.
karakteristik ini menimbulkan gagasan untuk membuat model inti tetes cairan (liquid drop
model). Dengan adanya beberapa kontribusi, didapatkan sebuah persamaan untuk energi ikat
total yang disebut rumus energ ikat semiempiris.
2 −1 (2-1)
2 −1
= − ⁄ 3 − ( − 1) ⁄ 3 + ( − )
1
2
4
3
Dimana
:15,7 MeV : energi ikat
1
:17,8 MeV A : nomor massa (Z+N)
2
:0,71 MeV Z : nomor atom (jumlah proton)
3
:23,6 MeV N: jumlah neutron
4
Dari model inti tetes cairan disusun persamaan energi ikat oleh C.F. Von Weizsacker (1935)
adalah sebagai berikut:
2 ⁄ ( −1) ( −2 ) 2 5 (2-2)
= − 3 − 3 + 4 (±,0) 3 ⁄ 4
1
2
Dimana
: 14 MeV : 19 MeV
1
4
: 13 MeV : 34 MeV
5
2
: 0,60 MeV
3
Persamaan (1.1) telah diperbaiki oleh Myers dan Swiatecki (1966). Dengan persamaan sebagai
berikut:
− 2 2 − 2
2 −1
2
= [1 − ( ) ] − ⁄ 3 [1 − ( ) ] − + + (2-3)
1
2 3 4
29