Page 21 - e-Book Sengon
P. 21

P
                         erlindungan  hutan  pada  tanaman  Sengon  muda  di  persemaian  sangat
                         penting  dilakukan  untuk  menghindari  resiko  serangan  hama  maupun
                         penyakit. Pengendalian hama dan penyakit menjadi perhatian besar untuk
                  menghasilkan bibit tanaman yang berkualitas. Penyebab kerusakan tertinggi pada
                  Sengon  dipersemaian  yaitu  terserang  penyakit  karena  kekurangan  unsur  hara
                  Nitrogen  dengan  bagian  tanaman  yang  banyak  diserang  yaitu  daun  dengan
                  ditandai  perubahan  warna daun  menjadi kuning (Naemah  dan Susilawati. 2015).
                  Menurut  Adinugroho,  2008,  tanaman  Sengon  yang  tidak  sehat  adalah  apabila
                  tanaman tersebut memiliki pertumbuhan yang tidak baik, batang tidak lurus, daun
                  pucat kekuning-kuningan dan terserang hama dan penyakit.


                  A.  Hama Sengon

                      1.  Kupu-kupu Kuning

                          Kupu-kupu  kuning  (Eurema  blanda  sp.)  pada
                          stadium  larva  merupakan  hama  pemakan  daun
                          yang  cukup  berbahaya.  Pada  stadium  dewasa,
                          larva  menjadi  kupu-kupu  berwarna  kuning  dengan
                          ukuran  tubuh  yang  relatif  kecil.  Serangan  hama
                          pada  bibit  sengon  dapat  menimbulkan  kematian.
                          Kematian  terjadi  setelah  daun  pada  bibit  habis
                          dimakan  larva/ulat  kemudian  bibit  menjadi  kering
                          dan mati.
                          Secara  hayati,  pengendalian  hama  Eurema  sp.                      Gambar 3.1
                          dapat  dilakukan  dengan  menggunakan  insektisida              Larva Eurema blanda sp.

                          berbahan     aktif   Bacillus    thuringiensis    atau
                          menggunakan  fungi  entomo-patogenik  Beauveria
                          bassiana. Aplikasi dilakukan dengan penyemprotan
                          secara  langsung  dengan  dosis  1-2  g/liter.  Hama
                          juga  dapat  dikendalikan  secara  manual  dengan
                          cara  membuang  bagian  yang  terserang  dan
                          membakarnya.

                      2.  Kumbang

                          Hama  Kumbang  (Xylosandrus  moriqeus)  ini
                          menyerang      bibit  sengon.  Gejalanya        adalah
                          rusaknya  daun  pada  bibit  dan  ranting-ranting.                    Gambar 3.2
                          Ukuran  kumbang  ini  relatif  kecil  berkisar  antara       Kumbang Xylosandrus moriqeus
                          1,00 – 1,50 mm.

                          Pengendalian  kumbang  pada  sengon  yang  masih  berupa  bibit  dapat
                          dilakukan  dengan  agen  hayati  30  gram  dicampur  air  ke  dalam  tangki
                          semprot 14 liter.


                                                             13
   16   17   18   19   20   21   22   23   24   25   26