Page 26 - e-Book Sengon
P. 26
Gambar 4.1 Persemaian BSPTH Prov. Jateng
dan mengurangi tingkat kemiskinan (pro poor) serta menurunkan emisi karbon
(pro environment).
Penanganan lahan kritis melalui program rehabilitasi hutan/lahan dan Daerah
Aliran Sungai (DAS) terus dilakukan tiap tahun. Diantaranya melalui kegiatan
pembangunan hutan rakyat dan pengkayaan jenis hutan lindung. Sesuai
arahan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan bahwa bibit yang
ditanam harus memenuhi kualifikasi dan kualitas. Pengadaan bibit tanaman
hutan yang unggul secara genetik memenuhi standar mutu fisikfisiologi,
penyediaan bibit yang tepat waktu, dan tersedia dalam jumlah yang cukup
merupakan faktor penentu keberhasilan penanaman untuk memperoleh hasil
tegakan yang optimal dan berkualitas. Sertifikasi merupakan perangkat yang
dapat menjamin mutu bibit dalam rangka pengadaan tanaman hutan
berkualitas
Dalam rangka mendukung program/kegiatan lingkungan hidup dan kehutanan,
Balai Sertifikasi dan Perbenihan Tanaman Hutan Provinsi Jawa Tengah
melaksanakan tugas dan fungsi memberikan pelayanan sertifikasi sumber
benih, mutu benih dan bibit tanaman hutan serta pengelolaan persemaian dan
penyediaan bibit siap tanam berkualitas untuk masyarakat.
B. Produksi Persemaian
Balai Sertifikasi dan Perbenihan Tanaman Hutan Provinsi Jawa Tengah
menyelenggarakan kegiatan perbenihan tanaman hutan meliputi pengelolaan
persemaian, pembangunan sumber daya genetik, pemuliaan tanaman hutan,
pengadaaan benih, serta pengedaran benih dan/atau bibit. Bibit tanaman
hutan diedarkan untuk meningkatkan komitmen dan mendorong partisipasi
masyarakat dalam rehabilitasi hutan dan lahan, konservasi sumber daya
hutan, pembangunan hutan rakyat, pelestarian lingkungan hidup dan
perlindungan hutan.
Didukung persemaian/kebun bibit di Kalongan Kab. Semarang, Banyumanik
Kota Semarang, Soropadan Kab. Temanggung, dan Baros Kab. Brebes
persemaian Balai Sertifikasi dan Perbenihan Tanaman Hutan (BSPTH)
menghasilkan bibit tanaman kehutanan untuk masyarakat. Berkaitan dengan
17