Page 9 - e-Book Sengon
P. 9

C.  Sengon Buto

                      Sebaran alami Sengon Buto (Enterolobium cyclocarpum (Jacq.) Griseb) yaitu
                      daerah tropis Amerika terutama  di bagian utara, tengah dan selatan  Mexico.
                      Tumbuh  pada  ketinggian  0  -  1000  m  dpI  dengan  curah  hujan  600  -  4800
                      mm/tahun.  Tanaman  kehutanan  ini  tumbuh  pada  tanah  berlapisan  dalam,
                      drainase  baik,  toleran  terhadap  tanah  berpasir  dan  asin  akan  tetapi  bukan
                      pada tanah yang berlapisan dangkal. Tahan terhadap suhu dingin dan terpaan
                      angin. Di Indonesia mulai di tanam pada tahun 1974.
                      Sengon Buto memiliki kulit batang dengan teksturnya
                      kasar (lebih bersisik). Kulit berwarna coklat kemerah
                      merahan.  Secara  fisik  Sengon  Buto  lebih  besar
                      dibandingkan  dengan  kedua  jenis  Sengon  lainnya.
                      Benih sengon buto berukuran panjang 1,1 - 2 cm dan
                      garis tengah 0,8- 1,3 cm dan agak gemuk, berwarna
                      coklat  tua  dengan  garis  coklat  muda  ditengahnya.
                      Pada  benih  sengon  buto  ini  perlu  dilakukan
                      perlakuan  pendahuluan  dengan  cara  mengikir  kulit             Gambar 1.3
                      benih  dekat  titik  tumbuh.  Dalam  1 kg  benih  Sengon        Biji Sengon Buto
                      Buto  terdapat  900  -  1000  biji.  Kayu  berserat  kasar
                      dan biasa digunakan untuk pembuatan papan, peti-peti pengemas, venir, pulp
                      (bubur kayu), papan serat (fiber board), papan partikel (particle board), papan
                      lapis (blockboard), korek api, dan kayu bakar.


                  D.  Sengon Wamena

                                                            Sengon  Wamena  (Falcataria  moluccana)
                                                            yang  berasal  dari  Papua  termasuk  jenis
                                                            yang  cepat  tumbuh  dan  tumbuh  optimal
                                                            pada ketinggian antara 1500 – 1700 m dpl.
                                                            Pada umur 2 tahun memiliki tinggi 3,5 – 4
                                                            m  dan  diameter  3,5  –  4  cm.  Sengon
                                                            Wamena  memiliki  pangsa  pasar  yang
                                                            cukup  luas  untuk  kayu  pertukangan,  kayu
                                                            pulp,  papan  partikel  dan  kayu  energi
                                                            karena  memiliki  sifat  genetik  lebih  unggul
                                                            sehingga hasil panen kayunya dapat lebih
                                                            banyak.  Secara  morfologi  (fisik  dan
                                                            struktur),  Sengon  Wamena  mirip  dengan
                                                            Sengon     Solomon.      Menurut     Inkasari,
                                                            Baskorowati,  dan  Damayanti,  2016,  tidak
                                                            ada  perbedaan  struktur  anatomi  batang
                                  Gambar 1.4
                        Hasil Persilangan Sengon Wamena     antara  sengon  Solomon  dan  Wamena.
                           dan Solomon di Yogyakarta        Berdasarkan  kelebihan  masing-masing,

                                                             3
   4   5   6   7   8   9   10   11   12   13   14