Page 34 - E-MODULE KUALITAS AIR SUNGAI BRANTAS MALANG
P. 34
Hasil pemantauan kualitas air sungai dengan makrozoobentos sebagai bioindikator
menggunakan metode biotilik diketahui bahwa Stasiun I dikategorikan kualitas air adalah
sedang dan tingkat pencemaran organik adalah sedang. Stasiun II dikategorikan kualitas
air adalah buruk dan tingkat pencemaran organik adalah tercemar berat. Stasiun III
dikategorikan kualitas air adalah agak buruk dan tingkat pencemaran organik adalah
tercemar agak berat. Berdasarkan hal tersebut, jika disimpulkan tingkat pencemaran
Sungai Brantas berada dalam kategori sedang sampai berat. Sehingga perlu adanya
partisipasi masyarakat untuk mengolah dan mengurangi sampah serta kolaborasi
pemerintah dan masyarakat untuk melakukan pelestarian sungai melalui program yang
inovatif dan berkelanjutan.
Info!
Pemantauan kualitas air menggunakan makrozoobentos sebagai bioindikator dapat Scan me!
dilakukan dengan metode Biotilik. BIOTILIK berasal dari kata ”bio” dan ”tilik” yang
berarti pemanfaatan makhluk hidup (BIO) untuk menilik atau memantau lingkungan
(TILIK) yang merupakan sinonim dengan istilah ”biomonitoring”. BIOTILIK juga merupakan
akronim dari BIOta TIdak bertuLang belakang Indikator Kualitas air, yang sinonim
dengan ”makroinvertebrata”. BIOTILIK telah banyak digunakan di berbagai negara
sebagai indikator biologis untuk memantau pencemaran air dan menentukan tingkat
kesehatan ekosistem sungai, dan telah ditetapkan sebagai parameter kunci dalam
pemantauan kualitas air, disamping parameter fisika kimia kualitas air. Untuk
mengetahui informasi lebih lengkap scan barcode di samping!