Page 38 - E-MODULE KUALITAS AIR SUNGAI BRANTAS MALANG
P. 38
Upaya Mengatasi Pencemaran Sungai
Ranah upaya pengendalian pencemaran air dapat ditunjau dari empat hal, sebagai
berikut.
Perilaku masyarakat menyumbang terjadinya pencemaran air sungai.
Belum optimalnya koordinasi antar instansi yang berkaitan dengan pengelolaan
sumber daya air dan pengendalian pencemaran air.
Diperlukan instrumen di tingkat kebijakan yang dapat dijadikan pedoman program
pengendalian pencemaran air.
Perlunya kegiatan nyata di lapangan baik berupa pembangunan sistem sanitasi
masyarakat maupun konservasi vegetasi.
Dari penjabaran di atas, dapat disusun 3 aspek utama strategi pengendalian
pencemaran air, yaitu: a. Aspek manajemen perencanaan, b. Aspek sosial kelembagaan,
dan c. Aspek lingkungan/ekologi (Agustiningsih, et al., 2012).
Konservasi Lingkungan Sungai
Konservasi lingkungan sungai dititikberatkan pada pengelolaan daerah aliran sungai
baik pada wilayah bantaran maupun lingkungan airnya. Analisis konservasi dapat
dilakukan dengan peralihan tata guna lahan dan pengaruhnya terhadap kualitas air dan
kualitas udara setempat.
Pengelolaan lingkungan secara rutin.
Perencanaan dini pengelolaan suatu daerah yang menjadi dasar dan tuntunan bagi
perencanaan pembangunan.
Perencanaan pengelolaan lingkungan berdasarkan perkiraan dampak lingkungan
yang akan terjadi sebagai akibat suatu proyek pembangunan yang sedang
direncanakan.
Perencanaan pengelolaan lingkungan untuk memperbaiki lingkungan yang
mengalami kerusakan, baik karena proses alam maupun tindakan manusia.
Pengelolaan Sungai yang Berkelanjutan
Pengelolaan sungai merupakan salah satu bagian dari pengelolaan lingkungan.
Tantangan pengelolaan sungai yaitu menyeimbangkan antara mengelola sumber daya
sungai dan daya dukung lingkungan bagi manfaat manusia secara optimal dan
berkelanjutan. Sumber daya alam dan daya dukung lingkungan dari kawasan sungai
harus dikembangkan sehingga menguntungkan secara sosial, ekonomi, dan lingkungan.
Pelestarian, pemanfaatan, dan pengembangan potensi tersebut harus berpijak pada
dukungan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dengan ilmu pengetahuan dan teknologi,
potensi biofisik sungai akan dapat ditingkatkan dan pelestarian yang efektif dan efisien
dapat dikembangkan.