Page 43 - E-MODULE KUALITAS AIR SUNGAI BRANTAS MALANG
P. 43
Kerajiinan
Limbah organik dapat dijadikan bentuk lain yang bermanfaat, misalnya menjadi
kerajinan. Contohnya, liimbah serabut kelapa dijadikan keset, sampah sisa kain
dijadikan kain perca, eceng gondok yang merugikan petani dijadikan tikar.
Menjadi bentuk semula yang bermanfaat
Misalnya limbah kertas dari perkantoran, rumah tangga dan pembungkus kacang
dijadikan kertas kembali.
Pengelolaan limbah anorganik secara umum antara lain dapat melalui proses sanitasi
lahan (sanitary landfill), pembakaran (inceneration), penghancuran (pulverisation).
1. Sanitasi lahan (sanitary landfill)
Sanitasi lahan merupakan metode pengelolaan limbah secara terkontrol dengan
sistem sanitasi yang baik. Sampah dibuang di suatu tempat, kemudian dipadatkan
dengan traktor, lalu ditutup tanah. Pada bagian dasar tempat tersebut dilengkapi
dengan sistem saluran yang berfungsi sebagai saluran limbah cair sampah yang harus
diolah terlebih dahulu sebelum dibuang ke sungai atau lingkungan. Pada metode ini juga
dipasang pipa gas untuk mengalirkan gas hasil aktivitas penguraian. Cara ini sangat
menguntungkan karena menghilangkan polusii udara.
2.Pembakaran (inceneration)
Limbah organik berupa zat padat perlu dibakar dalam sebuah reaktor sampah
(insinerator) untuk menurunkan jumlah timbunan sampah padat. Hasil pembakaran
adalah gas dan residu pembakaran. Penurunan volume sampah padat hasil pembakaran
dapat mencapai 70%.
3.Penghancuran (pulverisation)
Penghancuran limbah bertujuan untuk mengubah bentuk limbah menjadi lebih kecil.
Penghancuran dilakukan di dalam alat penghancur sampah. Limbah langsung
dihancurkan menjadi potongan-potongan kecil yang dapat dimanfaatkan untuk
menimbun tanah yang letaknya rendah.