Page 26 - SKI KELAS X MAN TRENGGALEK._Neat
P. 26
َ َ َ ٗ َ ْ َ ٰ ْ َ َ َ َ َ ْ ََّ
َ
َ َ
َ
َّ َّ
ْ
٢ بسك امو هلام هنع ىنغا ام َ ١ ٓۗ بتو بهل يبا ادي تبت
ٓ
ٓ
ٓۗ
ِ
ْ َ َ َ ٰ
َ
َ َ َ َّ ٗ ْ َّ َ َ َ ً َ ْ َ َ
َ
٤ بطحلا ةلامحٓۗهتارماو ٣ بهل تاذ اران ىلصيس
َۚ
ُۙ
ِ
ٌ َ َ
ْ
َ َّ ْ
ْ
ࣖ ٥
ْ
دسم نم لبح اه ِ ديج يف ِ
ِ
ِ
1. Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan benar-benar binasa dia!
2. Tidaklah berguna baginya hartanya dan apa yang dia usahakan.
3. Kelak dia akan masuk ke dalam api yang bergejolak (neraka).
4. Dan (begitu pula) istrinya, pembawa kayu bakar (penyebar fitnah).
5. Di lehernya ada tali dari sabut yang dipintal. (QS. al-Lahab 111: 1-5)
Setelah peristiwa di Bukit Shafa tersebut, para pemimpin Qurays bereaksi dengan
melakukan sebagai berikut:
a. Mendatangi Abu Thalib, paman yang mengasuh Rasulullah Saw. Mereka
meminta Abu Thalib untuk mencegah kegiatan dakwah yang dilakukan
keponakannya, tetapi tidak berhasil.
b. Kaum kafir Quraisy mengutus Walid bin Mughirah dengan membawa seorang
pemuda untuk ditukarkan dengan Muhammad Saw. Mereka akan bangkit
memerangi Rasulullah Saw.
Ancaman keras ini nampaknya berpengaruh pada diri Abu Thalib. Lalu ia
memanggil ponakannya untuk berhenti dari dakwahnya. Namun, Rasulullah
Saw tetap tegar dan menolak permintaan pamannya dengan berkata, “Demi
Allah Swt, biarpun matahari di tangan kananku dan bulan di tangan kiriku, aku
tidak akan menghentikan dakwah agama Allah Swt ini hingga agama ini
menang atau aku binasa karenanya”.
Setelah mengucapkan kalimat tersebut, Rasulullah Saw meninggalkan Abu
Thalib seraya menangis. Abu Thalib memanggilnya kembali, seraya berkata,
“Wahai anak saudaraku! Pergilah dan katakanlah apa yang kamu kehendaki
(dakwah).
Demi Allah Swt, aku tidak akan menyerahkanmu kepada mereka selamanya”.
c. Mengutus Utbah bin Rabi’ah, seorang ahli retorika untuk membujuk Rasulullah
Saw. Mereka menawarkan tahta dan harta, asalkan beliau bersedia
menghentikan
dakwahnya. Tawaran itu pun ditolak keras oleh Rasulullah Saw.
Sejarah Kebudayaan Isalam 13