Page 32 - SKI KELAS X MAN TRENGGALEK._Neat
P. 32
suku ini sering mendengar berita dari orang-orang Yahudi bahwa Nabi akhir zaman
akan segera datang.
Pada musim haji tahun ke 11 kenabian, bertepatan dengan tahun 621 M, 12
orang dari suku Aus dan Khazraj berangkat ke Makkah untuk menunaikan ibadah
haji. Mereka bertemu dengan Rasulullah Saw di Aqabah (Mina) dan menyatakan
baiat (sumpah setia). Baiat itu kemudian dikenal dengan sebutan Baiat Aqabah I
atau disebut Baiatun Nisa’, karena di antara yang ikut baiat ada seorang wanita, ia
bernama Afra binti Abid binti Sa’labah
Ada 6 pokok persoalan penting yang menjadi sumpah setia dalam Baiat
Aqabah I adalah :
a) Mereka tidak akan menyekutukan Allah Swt dengan sesuatu apapun.
b) Mereka tidak akan mencuri.
c) Mereka tidak akan berzina.
d) Mereka tidak akan membunuh anak-anaknya.
e) Mereka tidak akan berbuat fitnah, dusta dan curang.
f) Mereka tidak akan mendurhakai Rasulullah Saw.
Ketika mereka pulang ke Yasrib (Madinah), Rasulullah Saw mengutus Mus’ab
bin Umair menyertai mereka. Mus’ab bin Umair mendapat tugas mengajarkan Islam
kepada penduduk Yasrib. Dengan demikian, agama Islam semakin bersinar di
Yasrib. Penduduk berbondong-bondong masuk agama Islam, sehingga jumlah kaum
muslimin semakin bertambah.
b. Baiat Aqabah kedua
Pada tahun ke 12 kenabian, bertepatan tahun 622 M, serombongan kaum
muslimin dari Yasrib berangkat menuju Makkah untuk menunaikan ibadah Haji.
Mereka berjumlah 75 orang, terdiri atas 73 orang laki-laki dan 2 orang wanita.
Mereka segera menghadap Rasulullah Saw dan meminta diadakan pertemuan pada
hari Tasyrik di Mina. Pada malam yang telah ditentukan, mereka keluar kemahnya
secara sembunyi-sembunyi menuju Aqabah (tempat melempar jumrah). Tidak lama
kemudian, Rasulullah Saw datang disertai pamannya, Abbas bin Abdul Muthalib
yang waktu itu belum masuk Islam tetapi tidak pernah memusuhi Islam.
Adapun isi dari perjanjian Aqabah II adalah :
a) Penduduk Yasrib siap membela Islam dan Rasulullah.
b) Penduduk Yasrib ikut berjuang dalam membela Islam dengan harta dan jiwa.
Sejarah Kebudayaan Isalam 19