Page 259 - Buku Paket PAI Kelas IX SMP
P. 259

d.  Sekaten di Surakarta dan Yogyakarta
                                 Tradisi  Sekaten dilaksanakan setiap tahun di Keraton Surakarta
                              Jawa  Tengah dan  Keraton  Yogyakarta.  Tradisi ini dilaksanakan dan
                              dilestarikan sebagai wujud mengenang jasa-jasa para Walisongo yang
                              telah berhasil menyebarkan Islam di tanah Jawa. Peringatan yang lazim
                              dinamai Maulud Nabi itu, oleh para wali disebut Sekaten, yang berasal
                              dari kata syahadatain (dua kalimat Syahadat). Tradisi ini sebagai sarana
                              penyebaran agama Islam yang pada mulanya dilakukan oleh Sunan
                              Bonang.  Dahulu,  setiap  kali  Sunan  Bonang  membunyikan  gamelan,
                              diselingi dengan lagu-lagu yang berisi ajaran agama Islam serta setiap
                              pergantian pukulan gamelan diselingi dengan membaca syahadatain.
                                 Jadi, Sekaten diadakan untuk melestarikan tradisi para wali dalam
                              memperingati kelahiran Nabi Muhammad saw. Sebagai tuntunan bagi
                              umat manusia, diharapkan masyarakat yang datang ke Sekaten juga
                              mempunyai motivasi untuk mendapatkan berkah dan meneladani
                              Nabi Muhammad saw.
                                 Dalam  upacara  Sekaten  tersebut,  disuguhkan  gamelan  pusaka
                              peninggalan dinasti Majapahit yang telah dibawa ke Demak. Suguhan
                              ini sebagai pertanda bahwa dalam berdakwah, para wali mengemasnya
                              dengan menjalin kedekatan kepada masyarakat.

                           e.  Grebeg
                                 Grebeg merupakan tradisi untuk mengiringi para raja atau
                              pembesar    kerajaan.  Grebeg   pertama    kali  diselenggarakan
                              Sultan Hamengkubuwana ke-1 oleh Keraton  Yogyakarta.  Grebeg
                              dilaksanakan saat Sultan memiliki hajat dalem berupa menikahkan
                              putra mahkotanya. Grebek di  Yogyakarta diselenggarakan 3 tahun
                              sekali. Pertama, grebek pasa-syawal diadakan setiap tanggal 1 Syawal
                              bertujuan  untuk  menghormati  bulan  Ramadhan  dan  Lailatul  Qadr.
                              Kedua, grebeg besar, diadakan setiap tanggal 10 Dzulhijjah untuk
                              merayakan Hari Raya Kurban. Ketiga, grebeg maulud setiap tanggal 12
                              Rabiul Awwal untuk memperingati hari Maulid Nabi Muhammad saw.
                              Selain Kota Yogyakarta yang menyelenggarakan pesta grebeg adalah
                              Solo, Cirebon dan Kota Demak.

                           f.  Grebeg Besar di Demak
                                 Tradisi Grebeg Besar merupakan upacara tradisional yang setiap
                              tahun dilaksanakan di Kabupaten  Demak,  Jawa Tengah.  Tradisi ini
                              dilaksanakan pada tanggal 10 Dzulhijjah bertepatan dengan datangnya
                              Hari Raya Idul Adha atau Idul Kurban. Tradisi ini cukup menarik karena
                              Demak merupakan pusat perjuangan Wali Songo dalam dakwah.









 Kelas IX SMP/MTs                                  Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti  249
   254   255   256   257   258   259   260   261   262   263   264