Page 260 - Buku Paket PAI Kelas IX SMP
P. 260
Pada awalnya, Grebeg Besar dilakukan tanggal 10 Dzulhijjah tahun
1428 Caka dan dimaksudkan sekaligus untuk memperingati genap
40 hari peresmian penyempurnaan Masjid Agung Demak. Mesjid ini
didirikan oleh Wali Songo pada tahun 1399 Caka, bertepatan 1477
Masehi. Tahun berdirinya masjid ini tertulis pada bagian Candrasengkala
“Lawang Trus Gunaning Janmo”.
Pada tahun 1428, tertulis dalam Caka tersebut Sunan Giri meresmi-
kan penyempurnaan Masjid Demak. Tanpa diduga, pengunjung yang
hadir sangat banyak. Kesempatan ini kemudian digunakan para
Wali untuk melakukan dakwah Islam. Jadi, tujuan semula Grebeg
Besar adalah untuk merayakan Hari Raya Kurban dan memperingati
peresmian Masjid Demak.
g. Kerobok Maulid di Kutai dan Pawai Obor di Manado
Di kawasan Kedaton Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur,
juga diselenggarakan tradisi yang dinamakan Kerobok Maulid. Istilah
Kerobok berasal dari bahasa Kutai yang artinya berkerubun atau
berkerumun oleh orang banyak. Tradisi Kerobok Maulid dipusatkan di
halaman Masjid Jami’ Hasanuddin, Tenggarong. Tradisi ini dilaksanakan
dalam rangka memperingati kelahiran Nabi Muhammad saw., tanggal
12 Rabiul Awwal.
Kegiatan Kerobok Maulid ini diawali dengan pembacaan Barzanji
di Masjid Jami’ Hasanudin Tenggarong. Kemudian, dari Keraton Sultan
Kutai, puluhan prajurit Kesultanan akan keluar dengan membawa
usung-usungan yang berisi kue tradisional, puluhan bakul Sinto atau
bunga rampai dan Astagona.
Gambar 12.15. Pawai obor
Sumber: upload.wikimedia.or
250 Kelas IX SMP/MTs Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti