Page 34 - MENELADANI KARAKTER DALAM CERPEN
P. 34

Mari Membaca
                                Mari Membaca
            Bacalah contoh teks cerita pendek di bawah ini dengan baik!


                                         Usang Telah Usai
                                     karya Azizah Azzahra Jaenuri

                                   Angin yang bertiup malam ini ikut menyibakkan jilbab seorang
                                gadis yang sedang berjalan di gang kecil di sudut kota. Wajah gadis
                                itu terlihat sumringah sekali, ia pulang dengan membawa seamplop
                                uang  yang  diberikan  panitia  di  acara  pengajian  karena  menjadi
                                qori'ah tadi.
                                   Langkah kakinya akhirnya berhenti di sebuah rumah sederhana.
                                Ia mengetuk pintu pelan.
                                   “Assalamu  'alaikum?”  selang  beberapa  detik  pintu  itu  terbuka,
              menampakkan anak laki-laki berusia 10 tahun.
                “Wa'alaikum salam, jawabnya.
                “Ibu mana, Han?” tanya gadis itu sembari masuk rumah dan menutup pintu.
                “Ibu jam segini mana udah pulang, Mbak? Pasti masih dikerubungi sama…”
                “Huss!  Nggak  boleh  ngomong  aneh-aneh,  Farhan,”  potong  gadis  itu  menghentikan
              ucapan adiknya.
                Farhan berdecak sebal. Dia hanya berkata jujur.
                “Farhan, alhamdulillah Mbak dapet rezeki, nihh. Kamu pengen apa? ujar gadis itu sambil
              memperlihatkan amplop coklat, mencoba menghibur adiknya.
                “Farhan pengen sepatu baru, Mbak. temen-temen di sekolah sepatunya bagus-bagus.
              Farhan sendiri deh kayaknya yang sepatunya mangap.”
                Gadis itu tertawa kecil, “Iya, oke. Besok yaa kita ke toko sepatu.”
                Farhan loncat kegirangan, “Yes! Sepatu baru!”
                DUG! DUG! DUG!
                Tiba-tiba terdengar suara gedoran pintu. Gadis tadi segera bangkit dan membukakan
              pintu meninggalkan Farhan yang semula ceria mendadak wajahnya masam. Farhan tahu
              siapa yang ada di balik pintu.
                “Ibu?” Gadis itu membuka pintu, seorang wanita paruh baya dengan dandanan mencolok
              dan baju sedikit lusuh masuk tanpa menggubris anak gadisnya.
                Wanita paruh baya itu sempoyongan berjalan menuju kamar, bau alkohol dan asap rokok
              melekat di tubuhnya. Gadis tadi berjalan menyusul ibunya.
                “Bu... Ibu. Fatimah tadi dikasih uang sama panitia pengajian, katanya suara qiro- nya
              Fatimah bagus.” Ucap gadis itu pada sang Ibu.
                Sang Ibu tersenyum miring, “Ya...ya... ya... Fatimah. Apa uangnya sebanyak uang yang ibu
              dapat?  Enggakkan?”  lantas  wanita  itu  membanting  pintu  kamarnya,  menyisakan  gadis
              bernama Fatimah itu meneteskan air mata.
                Farhan mendekat, memeluk kakaknya. Mereka menatap pintu kamar Ibu mereka dengan
              sendu. Ah, seandainya Bapak masih ada di sini.
                ***





            24
                                                Modul Pembelajaran Bahasa Indonesia
   29   30   31   32   33   34   35   36   37   38   39