Page 19 - MAJALAH 200
P. 19

LAPORAN  UT AMA






            persen, Singapura 14,7 persen, Filipina   untuk menjawab pesimisme dari   mengendapkan uang di perbankan.
            11,8 persen, Thailand 7,5 persen, dan   berbagai kalangan masyarakat tersebut.  Data mencatat, jumlah dana daerah
            Vietnam 6,61 persen.               Politisi daerah pemilihan Jawa   yang mengendap di perbankan masih
              Akan tetapi, capaian pada kuartal   Barat IV ini kemudian menjabarkan   cukup tinggi. Setidaknya per Mei 2021,
            II/2021 tersebut diprediksi tidak   beberapa usulan langkah-langkah yang   dana daerah yang mengendap di
            berlanjut pada kuartal III/2021 akibat   harus segera dikerjakan pemerintah   perbankan mencapai Rp172,55 triliun.
            dampak kebijakan PPKM Darurat/    tersebut. Pertama, pemerintah perlu   Di samping itu, pemerintah harus
            Level 4 yang diberlakukan sejak 3 Juli   mempercepat pelaksanaan vaksinasi   mempercepat reformasi perpajakan.
            2021 karena melonjaknya kasus positif   sebagai pertahanan terhadap Covid-19   Tahun 2022 adalah tahun terakhir
            Covid-19. Namun hal tersebut harus   yang sewaktu-waktu dikhawatirkan   diperbolehkannya defisit di atas 3
            bisa diperbaiki pada kuartal IV/2021.   dapat melonjak lagi.       persen. Setelah itu, pemerintah harus
            Diharapkan pada akhir 2021 dapat diraih   Patut diapresiasi kinerja pemerintah   mampu menggenjot penerimaan
            pertumbuhan kumulatif di atas 3 persen   dalam menangani pandemi Covid-19.   perpajakan dan Penerimaan Negara
            sebagai baseline untuk mewujudkan   Kebijakan PPKM Darurat dan Level   Bukan Pajak (PNBP) untuk membiayai
            pertumbuhan lebih tinggi di tahun 2022.  4 terbukti mampu menurunkan   Anggaran Pendapatan dan Belanja
              Meskipun pemerintah telah       angka positif harian. Namun      Negara (APBN).
            menurunkan target pertumbuhan     untuk menaklukkan Covid-19,        Sudah 12 tahun berturut-turut
            ekonomi tahun 2022 menjadi 5,0-5,5   pemerintah diminta Hergun tetap   penerimaan perpajakan gagal
            persen, namun sejumlah kalangan   perlu mempercepat vaksinasi dan   memenuhi target yang ditetapkan.
            masih pesimis akan tercapaianya target   memperluas testing dan tracing.   Reformasi perpajakan pertama-tama
            tersebut. Maka, Hergun mengusulkan   Serta, yang tidak kalah penting adalah   harus menyasar fondasi struktural.
            perlu disegerakan adanya sejumlah   menyiapkan fasilitas medis yang lebih   Perluasan basis obyek pajak
            langkah-langkah taktis oleh pemerintah   baik lagi.                sebagaimana yang tercantum dalam
                                                                               RUU KUP akan sia-sia jika strukturalnya
                                              PENINGKATAN SERAPAN              belum direformasi. Kelima, pemerintah
                                              ANGGARAN                         perlu mendorong  Usaha Mikro Kecil
                                               Pemerintah perlu meningkatkan   dan Menengah (UMKM) menjadi salah
                                              serapan belanjanya. Seluruh      satu pilar penguatan ekspor. Saat
                                              kementerian/lembaga harus        ini, daya beli di dalam negeri belum
                                              berkomitmen meningkatkan kinerja dan   sepenuhnya pulih. Padahal, konsumsi
                                              serapan anggaran. Percepatan belanja   rumah tangga memiliki porsi 57 persen
                                              pemerintah akan menjadi penopang   terhadap pembentukan PDB. Solusinya
                                              perekonomian di kuartal III dan IV 2021.   adalah meningkatkan ekspor terutama
                                              Terjadinya Sisa Lebih Pembiayaan   oleh UMKM.
                                              Anggaran (Silpa) yang cukup besar pada   Berikutnya, pemerintah perlu
                                              2020 tidak boleh terulang kembali pada   mengelola utang secara bijak dan
                                              2021 ini. Selain itu, program PEN harus   penuh kehati-hatian. Posisi utang
                                                bisa dieksekusi di atas 95 persen.  pemerintah per Juni 2021 berada di
                                                    Kemudian, Anggaran Transfer   angka Rp6.554,56 triliun. Banyaknya
                                                    ke Daerah dan Dana Desa    utang akan menjadi beban bagi APBN
                                                     (TKDD) 2021 yang mencapai   dan perekonomian. “Keseimbangan gas
                                                       Rp795,5 triliun harus   dan rem yang tepat akan berdampak
                                                        menjadi penggerak      positif terhadap penanganan Covid-19
                                                         pertumbuhan           dan pemulihan ekonomi nasional. Tidak
                                                          ekonomi di daerah.   mustahil target pertumbuhan 5,0-5,5
                                                           Pemerintah Pusat    persen pada 2022 akan tercapai,
                                                            perlu mendorong    perkiraan akan ada di kisaran 5.2
                                                             Pemerintah        persen. Kuncinya, tahun 2021 ini harus
                                                              Daerah untuk     ditutup dengan pertumbuhan kumulatif
                                                               mempercepat     di atas 3 persen sebagai baseline yang
                                                                serapan        kokoh untuk 2022 mendatang,”
                                                                 belanja       pungkas Hergun. l pun/er
                                                                  serta tidak



                                                                        TH. 2021      EDISI 200      PARLEMENTARIA        19
   14   15   16   17   18   19   20   21   22   23   24