Page 5 - BULETIN 1225
P. 5
Gus Muhaimin Desak BPOM
Tingkatkan Pengawasan dan
Uji Obat Secara Berkala
akil Ketua DPR
RI Koordinator
Bidang
Kesejahteraan
W Rakyat
(Korkesra) Abdul Muhaimin Iskandar Wakil Ketua DPR RI Koordinator Bidang
Kesejahteraan Rakyat (Korkesra)
menilai temuan cemaran etilen Abdul Muhaimin Iskandar.
glikol (EG) lebih dari ambang batas
aman pada beberapa jenis obat
sirup sebagai peringatan untuk
memperketat pengawasan. Pria
yang akrab disapa Gus Muhaimin
ini mengingatkan pemerintah
terutama Badan Pengawas Obat
dan Makanan (BPOM) agar tidak lalai
dalam mengawasi peredaran obat
di Indonesia, terutama obat yang
banyak dikonsumsi oleh anak-anak
dan masyarakat miskin.
“Kasus gagal ginjal akibat
keteledoran soal obat ini harus
menjadi perhatian serius Negara.
Negara nggak boleh lalai atas
keselamatan rakyatnya. Apalagi yang FOTO:WIL/PDT
paling banyak korbannya anak-anak
dan masyarakat miskin,” kata Gus perhatian serius dan saya Pharmaceutical Industries, dan PT
Muhaimin dalam keterangan resmi mengingatkan betul kepada Afifarma.
yang diterima Parlementaria pada Menteri Kesehatan dan BPOM untuk Ketiga industri farmasi
Rabu (2/11). sungguh-sungguh mengawasi itu disebut tidak melaporkan
Politisi Fraksi PKB ini pun keadaan ini secara berkala, jangan pergantian sumber bahan baku.
mengingatkan Menteri Kesehatan hanya saat pendaftaran produk Mereka juga tak melakukan
dan BPOM untuk lebih meningkatkan saja,” kata Legislator Dapil Jawa pengujian pada sumber bahan
pengawasan dan uji terhadap Timur VIII tersebut. baku yang digunakan. Atas temuan
kualitas obat di tengah masyarakat Sebelumnya Kepala BPOM RI, itu, Gus Muhaimin mendorong
secara berkala. Menurutnya langkah Penny K Lukito mengumumkan BPOM untuk memastikan setiap
ini tak boleh hanya dilakukan saat data terbaru 7 obat sirup yang obat yang dikonsumsi masyarakat
produsen mendaftarkan produk obat diduga tercemar etilen glikol (EG) aman dan bebas dari cemaran
saja, melainkan perlu dikontrol dan dan dietilen glikol (DEG) di luar bahan berbahaya. “Negara harus
diuji kembali secara berkala. ambang batas. Dalam keterangan memastikan bahwa obat yang Scan QR
untuk berita
“Ini (obat tercemar EG) soal resmi BPOM dijelaskan bahwa dikonsumsi masyarakat adalah selengkapnya
generasi kita, soal anak kita, ini obat-obat sirup itu diproduksi aman. BPOM harus bergerak cepat
soal cucu-cucu keturunan kita. oleh tiga farmasi, yakni PT agar masyarakat tidak gelisah,”
Jadi ini amat sangat membutuhkan Yarindo Farmatama, PT Universal tegasnya. l uc/aha
Nomor 1225/III/XI/2022 • November 2022 5