Page 14 - e-modul bab 13 PAI
P. 14
apa yang mereka peroleh (usahakan), dan bagi perempuan juga ada bagian dari
apa yang mereka peroleh (usahakan). Bermohonlah kepada Allah dari karunia-
Nya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu”.
E. Epilog: Kritik Faktual Terhadap Feminisme
Terlepas dari pro dan kontra, gerakan feminisme diakui telah
banyak membawa perubahan positif pada kondisi perempuan.
Perempuan telah masuk ke segala sektor pekerjaan yang dulu
dimonopoli laki-laki. Banyak undang-undang di berbagai negara yang
lebih mendukung perempuan. Namun di balik kemajuan ini, muncul
berbagai sisi negatif yang ditimbulkannya. Contohnya adalah isu
pemiskinan perempuandan tingginya angka perceraian (Anshori dan
Kosasih (ed.), 1997:171). Selain itu, terdapat sejumlah kritik yang
ditujukan pada feminisme.
Berbagai eksperimen membuktikan bahwa pria dan perempuan
sama mengalami kegagalan. Contohnya, ketika pada tahun 1997
pemerintah Inggris memberlakukan “pendekatan tanpa memandang
jenis kelamin” dalam merekrut tentaranya dan memberlakukan ujian
fisik yang sama kepada kadet pria dan perempuan, maka yang terjadi
adalah tingkat cedera yang tinggi di kalangan kadet perempuan
(Soekanto, 2006).
Eksperimen penerapan persamaan laki-laki dan perempuan
juga dilakukan negara-negara Skandinavia. Mereka mengampa-
nyekan agar laki-laki tidak malu bekerja di sektor domestik, dan di
sisi lain mendorong perempuan untuk bekerja di luar rumah dengan
cara menyediakan tempat penitipan anak dalam jumlah banyak.
Hasilnya, di Norwegia pada tahun 1969, perempuan bekerja yang
memiliki anak kecil meningkat menjadi 69%, sedangkan di Denmark
pada tahun 1985 anak usia 6 tahun ke bawah yang diasuh ibunya
hanya 5%. Kebijakan ini berdampak besar pada runtuhnya keluarga.
Pada tahun 2001, angka perceraian di Swedia meningkat menjadi
58,8%, dan anak yang lahir di luar nikah meningkat menjadi 56%.
Homo seksual kini pun dianggap sebagai sesuatu yang lumrah.
Sedangkan di Denmark, masalah alkohol, obat bius, dan aktivitas
kekerasan yang melibatkan anak-anak meningkat 400% dalam kurun
waktu 1970-1980. Di Norwegia, Denmark, dan Swedia, kriminalitas
yang melibatkan anak-anak juga meningkat 400% dalam rentang
waktu antara 1950-an sampai 1970-an (Muslihati, 2004:74-76).
Demikianlah berbagai bukti dan kritik yang menunjukkan
bahwa feminisme bukan pilihan yang bijak dan benar untuk
memajukan dan mengangkat martabat perempuan. Meskipun begitu,
13