Page 52 - GSDS120408_E Modul_MK Seni Budaya Bali _Nea full fixt
P. 52
1. Ruang yang diciptakan penari adalah ruang yang langsung berhubungan
dengan penari, yang batas imajinasinya adalah batas yang paling jauh yang
dapat dijangkau oleh tangan dan kaki penari dalam keadaan keadaan tidak
pindah tempat. Misalnya jika penari bergerak menirukan burung terbang
dengan menggunakan kedua tangan ke atas dan kebawah, sejauh jangkauan
ayunan tangan, ketika membawakan tarian, gerak yang besar tentu
menggunakan ruang yang luas, dan gerak yang kecil akan menggunakan
ruangan yang tidak luas itulah yang dimaksud dengan ruang yang diciptakan
oleh penari.
2. Ruang pentas atau tempat penari melakukan gerak adalah wujud ruang
secara nyata, merupakan arena yang dilalui penari saat melakukan
gerak.misalnya: Panggung, halaman terbuka lapangan dan lain – lain.
Pokok permasalahan yang terkandung dalam ruang, baik itu berupa
ruang yang diciptakan oleh penzari maupun ruang tempat menari, meliputi :
garis, volume, arah, level dan fokus. Untuk lebih jelasnya dapat diuraikan
sebagai berikut:
a. Garis, yaitu kesan yang ditimbulkan setelah menggerakkan tubuh
sedemikian rupa dengan membentuk garis tubuh diluar garis tubuh yang
alami. Garis – garis ini menimbulkan kesan yang tidak berbeda dengan garis
– garis dalam seni rupa. Misalnya garis tubuh yang melengkung
menimbulkan kesan manis. Garus diagonal atau zig-zag menimbulkan
kesan dinamis. Garis tegak lurus memberi kesan tenang dan seimbang.
Garis datar memberi kesan istirahat dan sebagainya. Dari bentuk-bentuk
garis tubuh dan anggota tubuh tersebut akan menghasilkan desain-desain
gerak dan garis yang masing-masing memiliki kesan tersendiri.
Desain penggunaan ruang:
a) Desain vertikal yaitu disain yang menggunakan anggota badan pokok
yaitu tungkai dan lengan menjulur ke atas, atau ke bawah.
b) Desain horizontal, yaitu desain yang menggunakan sebagian besar dari
anggota badan mengarah ke garis horizontal.
49