Page 96 - GSDS120408_E Modul_MK Seni Budaya Bali _Nea full fixt
P. 96

BAB XIII

                           IMPLEMENTASI SENI DRAMA, TARI, DAN MUSIK DI SEKOLAH

                                                           DASAR

                        Sub Capaian Pembelajaran MK:
                            Setelah mempelajari topik ini mahasiswa mampu:

                            1)  Mahasiswa  dapat  mendemontrasikan  proses  garapan  pertunjukan  seni
                                drama, tari, musik dengan kelompoknya.


                        Muatan Materi:


                        13.1  Unsur-unsur Pementasan Drama

                                    Karya  sastra  drama  barulah  sempurna  bila  sudah  dipentaskan.

                             Dikatakan  sempurna  apabila  memenuhi  beberapa  unsur-unsur
                             pementasan. Adapun beberapa unsur pementasan drama sebagai berikut.

                             13.1.1 Lakon atau Cerita

                                          Lakon  atau  cerita  merupakan  unsur  yang  esensial  dalam

                                   sebuah drama. Berangkat dari lakon atau cerita inilah para pelaku

                                   menampilkan diri didepan penonton, baik dengan gerak-geriknya
                                   (akting)  maupun  wawankatanya  (dialog).  Selanjutnya  dari

                                   perpaduan antara lakon, gerak dan wawankata itulah kita sebagai

                                   penikmatnya dapat menyaksikan sebuah drama (Suharianto 2005:
                                   59).

                                          Secara  struktural,  lakon  atau  cerita  dalam  sebuah  drama
                                   terdiri  atas  lima  bagian,  yaitu  (1)  Pemaparan  atau  eksposisi

                                   (penjelasan  situasi  awal  suatu  cerita),  (2)  penggawatan  atau
                                   kompilasi (bagian yang menunjukkan konflik yang sebenarnya),

                                   (3)  puncak  atau  klimaks  (puncak  ketegangan  cerita,  titik

                                   perselisihan tertinggi protagonis dan antagonis), (4) peleraian atau
                                   anti  klimaks  (bagian  pengarang  mengetengahkan  pemecahan

                                   konflik), dan (5) penyelessaian atau kongkulasi (bagian cerita yang
                                   berfungsi mengembalikan lakon pada  kondisi  awal).






                                                              93
   91   92   93   94   95   96   97   98   99   100   101