Page 9 - E-Modul Kapita Selekta Bahasa Indonesia_Neat
P. 9
sejarah sastra dan kritik sastra demikian pula sebaliknya. Sejarah sastra adalah
ilmu yang memperlihatkan perkembangan karya sastra dari waktu ke waktu, para
penulis karya-karya yang menonjol, karya-karya puncak dalam suatu kurun
waktu, ciri-ciri dari setiap kurun waktu perkembangannya, peristiwa-peristiwa
yang terjadi di seputar masalah sastra. Dengan mempelajari sejarah sastra, kita
memperoleh gambaran tentang perjalanan sastra sebagai bagian dari budaya suatu
bangsa.
Sebagai contoh, pada tahun 20-an terbit novel Siti Nurbaya karya Marah
Rusli. Tanpa diduga pengarangnya, ternyata novel itu menjadi novel yang terkenal
seantero bumi Nusantara. Bahkan judul novel itu sempat menjadi nama (julukan)
untuk tahapan kesusastraan pada masa itu, yang dinamakan kesusastraan zaman
Siti Nurbaya. Periode kesusastraan pada masa itu dinamakan Angkatan Siti
Nurbaya. Karena populernya novel tersebut sehingga novel tersebut menjadi
novel yang sangat luas di kalangan masyarakat. Hal ini menjadi salah satu
peristiwa bersejarah dalam bidang kesusastraan Indonesia pada tahun 20-an. Atau,
dengan hadirnya puisi-puisi Sutarji Calzoum Bahri pada tahun 70-an, puisi-puisi
ini memperlihatkan bentuk yang sangat berbeda dengan puisi-puisi sebelumnya,
menunjukkan suatu peristiwa dalam perjalanan perpuisian di Indonesia.
Sejarah sastra mempunyai ruang cakupan yang cukup luas. Ada sejarah
sastra suatu bangsa, ada sejarah sastra suatu daerah, ada sejarah sastra suatu
kesatuan kebudayaan, ada pula sejarah suatu jenis karya sastra. Sejarah sastra
suatu bangsa misalnya, sejarah sastra Indonesia, Amerika, Cina. Sejarah sastra
daerah misalnya sejarah sastra Minangkabau, Jawa, Bali, Aceh, Bugis, Sasak.
Sejarah sastra suatu kebudayaan misalnya sejarah sastra klasik, romantik,
renaisance, Melayu, dan lain-lain. Sedangkan sejarah sastra jenis karya sastra,
misalnya, sejarah perkembangan puisi, novel, drama, dan lain-lain.
Pengkajian sejarah sastra di Indonesia belum banyak dilakukan orang.
Masih banyak yang dapat dilakukan oleh para peneliti sastra dalam menjajaki
khasanah sastra Indonesia sebagai sumber pengkajian sejarah sastra Indonesia
(Teuw: 2013). Buku-buku yang ditulis dalam kaitan dengan sastra Indonesia pun
belum dapat memuaskan dari segi teori sastra.
5