Page 17 - E-MODUL PENULISAN KARYA ILMIAH (PKI)
P. 17
mengenai topik tersebut sebelumnya, kemudian kaitkan topik tersebut
dengan minat dan pengalaman pribadi penulis.
c) Menelusuri topik
Bila topik telah ditentukan, bukan berarti masalahnya selesai. Penulis
masih harus memfokuskan topik tersebut agar dalam penulisannya tepat
sasaran. Berikut ini akan diuraikan langkah-langkah yang dapat ditempuh
dalam rangka lebih memfokuskan topik yang dipilih.
(1) Fokuskan topik agar mudah dikelola
Salah satu kendala terbesar yang menghambat keberhasilan
penulisan karya ilmiah adalah terlalu luasnya topik tulisan. Jika penulis
dapat mendefinisikan topik yang diterima atau yang ditugaskan sesuai
dengan pengetahuan dan pengalaman pribadi, maka penulis telah
mulai merumuskan topik tersebut sesuai dengan kemampuan
mengelolanya. Namun, masih perlu diingat bahwa topik harus dipilih
dan dipilah sedemikian rupa serta dipersempit sesuai dengan
pengetahuan dan pengalaman penulis. Topik tersebut harus
diidentifikasi bagian-bagiannya agar diperoleh topik yang betul-betul
spesifik yang memungkinkan untuk ditulis.
Sebenarnya, jika sudah dilakukan pembatasan topik, judul
karangan ilmiah bukanlah hal yang sulit ditentukan. Langkah-langkah
yang ditempuh pada pembatasan topik sama saja dengan langkah-
langkah penentuan judul. Perbedaannya, pembatasan topik harus
dilakukan sebelum penulisan karangan ilmiah, sedangkan penentuan
judul dapat dilakukan sebelum penulisan karangan ilmiah atau dapat
juga setelah penulisan karangan ilmiah itu selesai. Jika sudah ada
topik yang terbatas, karangan ilmiah sudah dapat mulai digarap
walaupun judul belum ada. Intinya yang harus disiapkan terlebih
dahulu oleh penulis karangan ilmiah adalah topik yang jelas dan
terbatas dan bukan judul karangan ilmiah. Dalam hal ini, tentu judul
yang ditentukan sama persis dengan topik yang sudah dikuasai.
(2) Ajukan pertanyaan
Pada saat topik sudah dipilih dan dipilah menjadi bagian-bagian
yang mudah dikelola, selanjutnya topik tersebut dibedah oleh penulis
dengan mengajukan beberapa pertanyaan yaitu dengan pertanyaan-
pertanyaan apa, siapa, kapan, di mana, bagaimana, dan mengapa.
Apabila topik tersebut dipikirkan oleh penulis bukan sebagai objek
melainkan sebagai tindakan, penulis dapat menggunakan pertanyaan-
pertanyaan tersebut untuk menggeneralisasikannya.
Namun, tidak semua pertanyaan ini bisa dipakai untuk semua
topik. Jika penulis ingin menulis tentang gempa bumi atau bencana
alam lainnya misalnya, tentunya relevan jika penulis tersebut
mempertanyakan hal yang menyebabkannya. Namun, tiap-tiap
pertanyaan tersebut dapat dicoba untuk topik-topik tertentu yang
13