Page 21 - E-Modul IPA + video
P. 21
BAB IV
GERAK
A. Sub Capaian Mata Kuliah
Setelah mempelajari topik ini mahasiswa mampu:
• menganalisis konsep gerak, kedudukan, jarak, dan perpindahan
• menganalisis konsep kelajuan dan kecepatan
• menganalisis konsep perlajuan dan percepatan
B. Uraian Materi
1. Pengertian Gerak
Dalam beraktivitas, kita selalui bergerak. Mobil bergerak ke timur.
Apakah yang dimaksud dengan gerak? Dalam gerak lurus, apakah kedudukan
sama dengan perpindahan? Apakah jarak sama dengan perpindahan? Apakah
besarnya perpindahan sama dengan jarak? Apakah jarak dan perpindahan bisa
bernilai nol?
Terhadap pertanyaan-pertanyaan tersebut, secara sepintas kita sering
berpikir bahwa kedudukan sama dengan perpindahan, karena sama-sama
besaran vektor. Kita juga sering memiliki perpsepsi bahwa jarak sama dengan
perpindahan, karena besarnya perpindahan sama dengan jarak. Sering pula
kita berpandangan bahwa jarak dan perpindahan bisa saja bernilai nol. Semua
gagasan-gagasan tersebut ternyata salah konsepsi (miskonsepsi). Pada bagian
berikut akan dibahas mengenai konsep-konsep gerak, kedudukan, jarak, dan
perpindahan dalam gerak lurus.
Benda dikatakan bergerak jika mengalami perubahan kedudukan
terhadap titik acuan tertentu. Misalnya, kamu berada dalam bus yang bergerak
meninggalkan pohon dipinggir jalan. Bila pohon ditetapkan sebagai titik acuan
maka bus dan kamu di katakan bergerak terhadap pohon. Apabila bus
ditetapkan sebagai titik acuan maka kamu dikatakan tidak bergerak (diam)
terhadap bus.
Keadaan ini sering disebut gerak bersifat relatif. Artinya, benda dapat
dikatakan bergerak terhadap titik acuan tertentu, tetapi tidak bergerak terhadap
benda lain.
2. Kedudukan, Jarak, dan Perpindahan
Telah dijelaskan bahwa suatu benda dikatakan bergerak jika
kedudukannya setiap saat berubah terhadap titik acuan. Kedudukan adalah
letak suatu benda pada waktu tertentu diukur dari titik acuan tertentu.
Dalam gerak lurus, secara umum ditetapkan lintasan horizontal sebagai
sumbu-x dan titik acuan adalah titik O yang kedudukannya di x0 = 0. Kedudukan
suatu benda dapat terletak di sebelah kiri atau di sebelah kanan titik acuan.
Untuk membedakannya, digunakan tanda negatif (-) untuk kedudukan di
sebelah kiri titik acuan dan tanda positif (+) untuk kedudukan di sebelah kanan
titik acuan.
Selain tanda negatif dan positif, kedudukan suatu benda juga ditentukan
oleh jaraknya terhadap titik acuan. Dengan demikian, maka kedudukan selain
memiliki arah, juga memiliki besar. Gambar 8.1 melukiskan titik O sebagai titik
18