Page 32 - E-Modul Bahasa Indonesia
P. 32
6. Penulisan Kata Gabungan
1) Penulisan gabungan kata istilah khusus
Gabungan kata, termasuk istilah khusus, yang mungkin menimbulkan
kesalahan pengertian dapat ditulis dengan tanda hubung untuk menegaskan pertalian
di antara unsur yang bersangkutan. Contoh; alat pandang- dengar, buku sejarah-baru,
anak-istri saya, mesin-hitung tangan,
2) Penulisan gabungan kata serangkai
Gabungan kata berikut hams ditulis serangkai. Contoh: adakalanya, acapkali,
daripada, darmawisata, dukacita, belasungkawa, kacamata, kasatmata, manakala,
manasuka, matahari, olahraga, padahal, peribahasa, radioaktif, saripati, sediakala,
saptamarga, segitiga, sekalipun, sukacita, sukaria, sukarela, titimangsa.
7. Penggunaan tanda baca yang benar sesuai dengan EYD
a. Tanda Titik (.)
1. Tanda titik dipakai pada akhir kalimat bukan pertanyaan atau seman. Contoh: Aku
mahasiswa UNDIKSHA.
2. Tanda titik dipakai pada akhir singkatan nama orang. Contoh: RJ. Habibie.
3. Tanda titik dipakai pada akhir singkatan gelar, jabatan, pangkat, dan sapaan.
Contoh: Ir. Soekarno.
b. Tanda Koma (,)
1. Tanda koma digunakan di antara unsur-unsur dalam suatu perincian atau
pembilangan. Contoh: Adik membeli donat, permen, dan es krim.
2. Tanda koma dipakai untuk memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat
setara berikutnya yang didahului oleh kata tetapi dan melainkan. Contohnya:
Saya ingin bermain, tetapi hujan.
c. Tanda Titik Koma (;)
1. Tanda titik koma dapat dipakai untuk memisahkan bagian-bagian kalimat yang
sejenis dan setara. Contoh: Malam makin larnt; kami belum selesai juga.
2. Tanda titik koma dapat dipakai untuk memisahkan kalimat yang setara di dalam
suatu kalimat majemuk sebagai pengganti kata penghubung. Contoh : Ayah
mengurus taman di kebun; ibu memasak di dapur; saya sedang menonton tv.
d. Tanda Titik Dua (:)
1. Tanda titik dua dipakai pada akhir suatu pemyataan lengkap bila diikuti rangkaian
atau pemerian. Contoh: alat dan bahan untuk me1ukis adalah sebagai berikut:
kanvas, cat air, dan kuas.
2. Tanda titik dua dipakai sesudah kata atau ungkapan yang memerlukan pemerian.
Contoh:
Ketua : Dilan Gundala
Sekretaris : Ari Handayani
Bendahara : Yugo Nugraha
30