Page 20 - E-MODUL KAPITA SELEKTA IPS
P. 20
tersebut jika tidak dapat dikelola dengan baik juga berpotensi mengancam
keutuhan bangsa besar yang tersebar di seluruh pulau Indonesia.
Beragam konflik dari berbagai macam latar belakang sering terjadi dan
mudah disaksikan di layar televisi. Misalnya, pendidikan menjadi satu-satunya
tumpuan harapan ditengah permasalahan persatuan dan kesatuan bangsa. Hal
tersebut dikarenakan di dunia pendidikan pola pikir dan karakter anak bangsa
diasah dan dibangun. Pendidikan harus mampu menciptakan kader pemimpin
bangsa yang berjiwa Pancasila karena pada dasarnya setiap persoalan bangsa
sudah diatur dalam Pancasila. Mengingat nilai-nilai yang terkandung di dalamnya
oleh founding fathers digali dari falsafah bangsa Indonesia sendiri, sehigga
melalui Pancasila dengan bahasa yang luwes dan bernilai universal seluruh
kepentingan rakyat dari latar belakang yang berbeda-beda mampu diakomodasi
tanpa ada suatu diskriminasi antara yang satu dengan yang lainnya. Oleh karena
itu, dibutuhkan penanaman karakter Pancasila sejak dini. Hal tersebut
membutuhkan peran pendidikan karakter berbasis Pancasila yang menanamkan
nilai-nilai Pancasila sejak masa kanak-kanak. Pendidikan yang tidak hanya
mengedepankan aspek kognitif namun juga mengutamakan aspek afektif dan
psikomotorik. Melalui solusi ini, diharapkan masalah kebangsaan dapat teratasi
dan persatuan serta kesatuan dalam kebhinekaan Indonesia pun akan tercapai.
3.3 Nasionalisme
Nasionalisme adalah suatu ideologi atau paham politik dengan
mewujudkan konsep identitas bersama melalui kesamaan tujuan, cita-cita untuk
mewujudkan kepentingan nasional. Kamus Besar Bahasa Indonesia menulis
bahwa nasionalisme adalah paham (ajaran) untuk mencintai bangsa dan negara
sendiri. Sikap nasionalisme berkembang dari mulai bermunculannya negara
nasional di Eropa dan terus berkembang ke berbagai negara. Setiap bangsa yang
mencintai tanah airnya akan memiliki rasa nasionalisme. Nasionalime merupakan
gejala psikologis dalam wujud rasa persamaan sekelompok manusia yang
memunculkan kesadaran sebagai bangsa. Persamaan itu bisa hadir dari
pengalaman sejarah sehingga melahirkan persatuan dan cita-cita bersama yang
ingin diterapkan pada negara yang berbentuk negara nasional.
16