Page 27 - E-MODUL KAPITA SELEKTA IPS
P. 27

kultur dan merefleksikan pentingnya budaya, ras, seksualitas dan gender, etnisitas
                        agama  status  sosial  ekonomi  dan  pengecualian  pengecualian  dalam  proses

                        pendidikan  atau  dengan  kata  lain  bahwa  ruang  pendidikan  sebagai  media
                        transformasi  ilmu  pengetahuan  hendaknya  mampu  memberikan  nilai-nilai

                        multikulturalisme dengan cara saling menghargai dan menghormati atas realitas

                        yang ragam, baik latar belakang maupun basis sosio budaya yang melingkupinya.
                               Pemikiran  tersebut  sejalan  dengan  pendapat  Paulo  Freire,  bahwa

                        pendidikan bukan merupakan “menara Gading” yang berusaha menjauhi realitas
                        sosial  dan  budaya.  pendidikan,  menurutnya  harus  mampu  menciptakan  tatanan

                        masyarakat  yang  terdidik  dan  berpendidikan,  bukan  sebuah  masyarakat  yang

                        hanya  mengagungkan  pretise sosial  sebagai  akibat  kekayaan  kemakmuran  yang
                        dialaminya.

                               Pendidikan  multikultural  merupakan  respon  terhadap  perkembangan
                        keragaman  populasi  sekolah,  sebagaimana  tuntutan  persamaan  hak  bagi  setiap

                        kelompok.  Dalam  dimensi  lain  pendidikan  multikultural  merupakan

                        pengembangan  kurikulum  dan  aktivitas  pendidikan  untuk  memasuki  berbagai
                        pandangan,  sejarah,  prestasi  dan  perhatian  terhadap  orang-orang  non  Eropa

                        (Hilliard,  1991-1992).  Sedangkan  secara  luas,  pendidikan  multikultural
                        mencangkup  seluruh  siswa  tanpa  membedakan  kelompoknya  seperti  gender,

                        etnik, ras, budaya, strata sosial dan agama.
                               Istilah  pendidikan  multikultural  dapat  digunakan  baik  pada  tingkat

                        deskriptif  dan  normatif,  yang  menggambarkan  isu-isu  dan  masalah-masalah

                        pendidikan  yang  berkaitan  dengan  masyarakat  multikultural.  lebih  jauh  lagi
                        mencakup  pengertian  tentang  pertimbangan  terhadap  kebijakan-kebijakan  dan

                        strategi-strategi  pendidikan  dalam  masyarakat  multikultural  dalam  konteks
                        deskriptif ini multi multikultur istilah mencangkup subjek-subjek seperti toleransi,

                        tema-tema  tentang  perbedaan  ethnocultural  dan  agama,  bahaya  diskriminasi,
                        penyelesaian  dan  mediasi,  HAM,  demokrasi  dan  pluralitas,  multikulturalisme,

                        kemanusiaan universal dan subjek-subjek lain yang relevan.









                                                              23
   22   23   24   25   26   27   28   29   30   31   32