Page 53 - E-MODUL KAPITA SELEKTA IPS
P. 53

BAB V
                           KEARIFAN LOKAL DAN PENDIDIKAN KARAKTER DALAM IPS


                        Sub CP MK  :

                           1.  Mahasiswa mampu memahami konsep kearifan lokal

                           2.  Mahasiswa mampu menjelaskan bentuk-bentuk kearifan lokal
                           3.  Mahasiswa mampu mendeskripsikan Tri  Hita Karana menuju  kehidupan

                               harmoni
                           4.  Mahasiswa mampu menjelaskan konsep pendidikan karakter.

                           5.  Mahasiswa mampu memahami fungsi, tujuan dan nilai- nilai pendidikan

                               karakter.
                           6.  Mahasiswa  mampu  memahami  implementasi  pendidikan  karakter  dalam

                               pembelajaran.
                           7.  Mahasiswa  mampu  menjelaskan  penguatan  pendidikan  karakter

                               nasionalisme


                        Uraian Materi:

                        5.1 Konsep Kearifan Lokal
                               Kearifan lokal atau “local wisdom” dapat dipahami sebagai usaha manusia

                        dengan  menggunakan  akal  budinya  (kognisi)  untuk  bertindak  dan  bersikap
                        terhadap suatu, objek, atau peristiwa yang terjadi dalam ruang tertentu. Pengertian

                        tersebut,  disusun  secara  etimologi,  dari  kata  “wisdom”  yang  dipahami  sebagai

                        kemampuan seseorang dalam menggunakan akal pikirannya dalam bertindak atau
                        bersikap sebagai hasil penilaian terhadap suatu, objek, atau peristiwa yang terjadi.

                        Sebagai  sebuah  istilah  “wisdom”  sering  diartikan  sebagai  “kearifan  atau
                        kebijaksanaan”.  Lokal  secara  spesifik  menunjuk  pada  ruang  interaksi  terbatas

                        dengan  sistem  nilai  yang  terbatas  pula.  Sebagai  ruang  interaksi  yang  sudah
                        didesain sedemikian rupa yang di dalamnya melibatkan suatu pola-pola hubungan

                        antara manusia dengan manusia atau manusia dengan lingkungan fisiknya (Diem,

                        2012).  Pola  interaksi  yang  sudah  terdesain  tersebut  disebut  dengan  settting.
                        Setting  adalah  sebuah  ruang  interaksi  tempat  seseorang  dapat  menyusun

                        hubungan-hubungan face to face dalam lingkungannya. Sebuah setting kehidupan




                                                              49
   48   49   50   51   52   53   54   55   56   57   58