Page 57 - E-MODUL KAPITA SELEKTA IPS
P. 57
selaras satu sama lainnya. Berdasar pada kearifan lokal ini, diharapkan dapat
mengimplementasikan filosofi hidup dengan baik, kreatif serta dinamis semata-
mata demi mewujudkan kehidupan yang harmonis.
Tri Hita Karana berasal dari bahasa Sanskerta yakni “Tri” yang berarti
tiga, “Hita” yang berarti sejahtera atau bahagia dan “Karana” yang berarti sebab
atau penyebab, sehingga Tri Hita Karana berarti tiga hubungan harmonis yang
menyebabkan kebahagiaan bagi umat manusia. Maka dari itu ketiga hal tersebut
harus dijaga dan dilestarikan agar dapat mencapai hubungan yang harmonis.
Sebagaimana dimuat dalam ajaran Agama Hindu bahwa "kebahagiaan dan
kesejahteraan" adalah tujuan yang ingin dicapai dalam hidup manusia, baik
kebahagiaan atau kesejahteraan fisik atau lahir yang disebut ” Jagadhita ” maupun
kebahagiaan rohani dan batiniah yang disebut "Moksa".
Untuk bisa mencapai kebahagiaan yang dimaksud, sebagai umat manusia
perlu mengusahakan hubungan yang harmonis (saling menguntungkan) dengan
ketiga hal tersebut di atas. Melalui hubungan yang harmonis terhadap ketiga hal
tersebut, akan tercipta kebahagiaan dalam hidup setiap umat manusia. Oleh sebab
itu dapat dikatakan hubungan harmonis dengan ketiga hal tersebut merupakan
suatu yang harus dijalin dalam hidup setiap umat manusia. Jika tidak, manusia
akan semakin jauh dari tujuan yang dicita-citakan atau kehidupan yang harmonis.
Tri Hita Karana sebagai konsep kearifan lokal, terdiri dari:
a. Parhyangan, yang berarti hubungan manusia dengan Tuhan Yang Maha
Esa atau Sang Hyang Widhi Wasa
b. Pawongan, yang berarti hubungan manusia dengan sesama manusia
c. Palemahan, yang berarti hubungan manusia dengan alam semesta atau
lingkungan
Konsep Tri Hita Karana di Bali tercermin dalam tata kehidupan
masyarakat Hindu yang meliputi tiga unit yaitu: (1) Parahyangan, yakni berupa
unit tempat suci tertentu yang mencerminkan tentang Ketuhanan. (2) Pawongan,
berupa unit dalam organisasi masyarakat adat sebagai perwujudan unsur antara
sesama manusia. (3) Palemahan, yaitu berupa unit atau wilayah tertentu sebagai
perwujudan unsur alam semesta atau lingkungan. Tri Hita Karana yang
53