Page 44 - E-MODUL_KERAJINAN TANGAN
P. 44

tumbuh  dan  berkembang  di  India  yang  kemudian  menyebar  ke  berbagai
                      pelosok dunia berpijak pada kitab suci Veda dan Upanisad yang dibuat pada
                      sekitar  800-500  SM.  Kitab  Veda  berisi  cara  penyembahan  kepada  dewa
                      sedang  Upanisad  berisi  filosofi  dan  landasan  agama  Hindu.  Sejak  masa
                      prasejarah  yang  disusul  dengan  masa  kebudayaan  Harappa  dan
                      Mohenjodaro, orang India telah menghasilkan beragam karya seni rupa yang
                      erat kaitannya dengan kepercayaan seperti lukisan magis di gua, patung dewi
                      kesuburan, relief yang menggambarkan binatang yang dikeramatkan, dan
                      materei dengan motif-hias dewa. Tradisi pemanfaatan karya seni rupa untuk
                      keperluan yang berkaitan dengan kepercayaan/keagamaan dilanjutkan oleh
                      para penganut agama Hindu.  Melalui seni rupa, dewa- dewa agama Hindu
                      dengan  segala  atribut  kedewaannya,  divisualisasi  dalam  bentuk  patung,
                      relief, atau lukisan. Untuk memfasilitasi penganut Hindu dalam memuja para
                      dewa,  dibangunlah  candi  yang  sesuai  dengan  sifat  dewa  yang  akan
                      disembah pada candi tersebut.
























                           Seni  rupa  yang  dibuat  untuk  memenuhi  kebutuhan  penganut  agama
                      Budha memiliki karakter fisik yang relatif sama dengan seni rupa Hindu. Hal
                      ini dapat dimaklumi oleh karena seperti halnya dengan agama Hindu, agama
                      Budha  juga  tumbuh  dan  berkembang  di  India  yang  kemudian  menyebar
                      kemana-mana. Perbedaan antara seni rupa Hindu dan Budha terletak pada
                      tema yang divisualisasikan, yakni sesuai dengan  kepercayaan  dan  ajaran
                      masing-masing  Seni  rupa  Budha  diciptakan  untuk  memenuhi  kebutuhan
                      penganut  Budha  akan  sesuatu  yang  dapat  memusatkan  perhatian  dalam
                      kegiatan  perenungan akan makna hidup.  Bentuk  artistik  yang  ditampilkan
                      mendapat inspirasi dari tradisi seni rupa India yang telah ada sebelumnya
                      yang  disesuaikan  dengan  rokh  Agama  Budha.  Pada  awalnya,  Sidharta
                      Gautama  pendiri  agama  Budha  yang  lahir  pada tahun  563  SM,  tidak
                      divisualisasikan dalam bentuk patung manusia, tetapi berupa simbol visual
                      seperti singgasana (yang kosong), pohon Bodhi, bekas telapak kaki Budha,
                      stupa,  dan  roda  dharma.  Salah  satu  alasan  mengapa  Budha  ditampilkan
                      dalam bentuk simbol karena dianggap tidak layak memvisualisasikan Budha,



                                                                                                    40
   39   40   41   42   43   44   45   46   47   48   49