Page 46 - E-MODUL_KERAJINAN TANGAN
P. 46
terlihat dengan jelas pada apa yang dilakukan oleh pengrajin yang
menciptakan berbagai jenis karya seni kerajinan untuk dijual, desainer
yang menawarkan jasa perancangan interior, atau pelukis yang
menawarkan jasanya untuk melukis potret pemesan, baik dengan melukis
langsung, maupun dengan menggunakan referensi foto. Pada sisi yang
lain, terdapat karya seni rupa yang pada saat penciptaannya tidaklah
diniatkan untuk keperluan lain selain sebagai bentuk ekspresi-estetis
semata, tetapi kemudian karya tersebut menjadi komoditas yang
diperjualbelikan lantaran ia memiliki nilai artistik yang bagus yang
menjadikannya bernilai ekonomis. Kritikus seni rupa, pengelola galeri seni
rupa, atau kolektor seni rupa berperan penting dalam menjadikan sebuah
karya seni rupa menjadi komoditas. Dijadikannya karya seni rupa sebagai
komoditas yang diperjualbelikan telah berlangsung sejak masa awal
peradaban manusia. Tepatnya, sejak manusia hidup secara menetap dan
bercocok tanam pada suatu tempat. Dengan tidak lagi hidup mengembara,
manusia memiliki waktu luang yang dapat digunakan untuk membuat
barang kebutuhan sehari-hari. Diantara barang tersebut, ada barang yang
dikategorikan sebagai seni kerajinan seperti tikar, keranjang, pot, panci,
tameng, selimut, perhiasan, dan sebagainya. Dalam keadaan karya seni
kerajinan yang dihasilkannya melebihi kebutuhan sendiri, maka karya seni
kerajinan tersebut kemudian dibarter dengan barang kebutuhannya yang
lain. Demikianlah, secara alamiah karya seni kerajinan yang dihasilkan
dipersepsikan sebagai sesuatu yang bernilai ekonomis. Nilai ekonomis
akan semakin tinggi jika karya seni kerajinan yang dihasilkan semakin rumit
cara pembuatannya, semakin artistik dan halus. Dengan nilai ekonomis
tersebut, maka penciptaan karya seni kerajinan memegang peranan
penting dalam menggerakkan kehidupan ekonomi, dan pada saat yang
sama, mendorong peningkatan kualitas karya seni kerajinan yang
dihasilkan. Karya seni kerajinan yang pada awalnya dipertukarkan dengan
barang kebutuhan lainnya kemudian diperjualkan dengan menggunakan
alat pembayaran yang sah dan diakui masyarakat. Pada saat yang sama
pengrajin mulai memilih bidang spesialisasi sesuai dengan keterampilan
dan minatnya
10.3 Peran Sosial Politis
Sebagai makhluk sosial, seniman tidak dapat melepaskan diri dari
keinginan untuk menunjukkan karya yang diciptakannya kepada orang lain
dan mengharapkan respon atas karyanya tersebut. Hal ini menunjukkan
betapa fungsi sosial melekat pada sebuah karya seni rupa. Fungsi sosial seni
rupa yang dibahas pada bagian ini bersifat lebih spesifik yakni mengacu pada
pada karya seni rupa yang secara khusus diciptakan untuk memberi dampak
kepada masyarakat seperti mempererat silaturrahim, memicu kecemasan,
menimbulkan kemarahan, membangun kesadaran, memotivasi, dan bahkan
mengubah perilaku. Dalam upaya mengemban fungsi sosial tersebut,
sebuah karya seni rupa dapat berisi sapaan, ajakan, pujian, propaganda,
provokasi, sindiran, tantangan, atau protes dalam bentuk gambar (kartun,
42