Page 18 - E-MODUL PENDIDIKAN SENI MUSIK
P. 18
BAB V
Topik 4. Tangga Nada
1. Tujuan Pembelajaran
Setelah mahasiswa membaca topik mengenai tangga nada, mahasiswa
mampu:
- Memahami pengertian tangga nada
- Mengetahui jenis-jenis tangga nada
2. Uraian Materi
Dalam teori musik, tangga nada adalah rangkaian notasi
musik yang diurutkan berdasarkan frekuensi dasar atau pitch. Sedangkan
menurut M.Soeharto, tangga nada ialah susunan berjenjang nada-nada
pokok sebuah sistem nada, dari salah satu nada dasar sampai dengan
nada oktafnya. Menurut Matius Ali, dalam notasi, nada-nada disusun
berdasarkan tinggi rendahnya frekuensi. Atara nada-nada tersebut, dibuat
pula jarak-jarak tertentu, yaitu ½,1,1 ½ dan 2. Urutan atau susunan nada
seperti ini disebut tangga nada. Jarak ini yang menentukan kemungkinan
variasi nada dan jenis tangga nada. Bila diibaratkan pada kehidupan
nyata, maka tangga nada memiliki fungsi serupa dengan tangga pada
kehidupan sehari-hari, dimana susunan nada pada sebuah tangga nada
dapat naik atau turun tergantung pada pitch yang digunakan untuk
mengurutkannya. Secara umum, tangga nada bisa didefinisikan sebagai
susunan berjenjang dari nada-nada pokok suatu sistem nada, mulai dari
satu nada dasar sampai dengan nada oktafnya, misalnya: do, re, mi, fa,
so, la, si, do.
Berdasarkan prinsip kesetaraan oktaf, sebuah tangga nada
umumnya dianggap menjangkau hanya satu oktaf, dengan oktaf yang
lebih tinggi atau rendah pada tangga nada tersebut hanya mengulangi
pola dasarnya. Tangga nada mewakili pembagian ruang oktaf menjadi
sejumlah langkah tertentu, dimana jarak antar langkah tersebut disebut
dengan interval nada, yang berfungsi menentukan jeda antara satu nada
dengan nada lainnya. Tangga nada dibagi jadi dua jenis, yaitu tangga
nada pentatonis dan tangga nada diatonic.
a. Tangga Nada Pentatonis atau Pentatonic Scale
Tangga nada pentatonis atau pentatonic scale adalah
tangga nada yang punya lima nada yang berbeda. Penggunaannya
bisa untuk musik tradisional maupun musik modern. Tangga nada
pentatonis terbagi lagi jadi dua jenis, yaitu tangga nada pelog dan
tangga nada slendro. Musik dari tangga nada pelog punya
karakteristik yang menenangkan dan punya kesan penghormatan.
Tangga nada pentatonik ini dibentuk dengan mengurangkan nada
ke4 dan ke-7 dari struktur oktaf 8 nada. Pentatonik sebenarnya
kebanyakan digunakan untuk musik modern maupun tradisional di
berbagai negara di dunia ini, seperti Cina, Jepang, dan Indonesia.
Di Indonesia, tangga nada pentatonik biasanya terdapat pada alat
musik gamelan Jawa, angklung, kolintang, dan sasando. Khusus
pada musik gamelan (Jawa) terdapat dua macam tangga nada
13