Page 26 - E-MODUL PENDIDIKAN SENI MUSIK
P. 26
BAB VII
Topik 6. Irama
1. Tujuan Pembelajaran
Setelah mahasiswa membaca topik tentang irama, mahasiswa mampu:
- Memahami pengertian irama
- Mengetahui jenis-jenis irama
2. Uraian Materi
Ritme atau Irama (dari bahasa Yunani ῥυθµός – rhythmos, "suatu
ukuran gerakan yang simetris") adalah variasi horizontal dan aksen dari
suatu suara yang teratur. Menurut Donald H. Van Ess menjelaskan bahwa
irama dapat didefinisikan sebagai rasa pergerakkan, yang merupakan
jantung kehidupan dari semua musik. Sedangkan menurut Ferris dan
Worster, irama menyangkut penyusunan panjang dan pendeknya suara
dalam music. Dorr menjelaskan bahwa irama harus dilakukan dengan
waktu, itulah aspek tempo dari sebuah musik. Ritme (Irama) adalah gerak
yang teratur mengalir karena munculnya aksen secara tetap. Irama lebih
terasa indah karena adanya jalinan perbedaan nilai dari satuan bunyi.
Selain itu, ritme atau irama merupakan aliran ketukan dasar yang teratur
mengikuti variasi gerak melodi. Jamalus (1988: 22) mengatakan: “Sensasi
musik dari sebuah irama tidak saja akan mempengaruhi otot, syaraf, dan
bagian tubuh yang bersentuhan dengan instrument, tetapi mempengaruhi
seluruh organ tubuh seseorang”.
Ritme atau irama adalah gerak nada yang teratur mengalir karena
munculnya aksen secara tetap. Keindahan irama akan lebih terasa karena
adanya jalinan perbedaan nilai dari satuan bunyi. Ritme merupakan aliran
ketukan dasar yang teratur mengikuti beberapa variasi gerak melodi.
Ritme dapat kita rasakan dengan cara mendengarkan sebuah lagu secara
berulang-ulang. Pola irama pada musik dapat membedakan perasaan
tertentu karena pada hakikatnya irama adalah gerak yang menggerakkan
perasaan dan erat hubungannya dengan gerak fisik. Ritme sederhana
apabila kita dengarkan berulang-ulang akan membawa efek hipnotis.
Dengan efek tersebut, ritme dianggap sebagai detak jantung musik,
sedangkan ketukan menandakan adanya kehidupan dalam musik. Lagu
Nusantara memiliki irama yang khas, masing-masing timbul dari cara
memainkan alat musik, khususnya perkusi. Tiap daerah di Indonesia
memiliki aneka ragam dan corak dalam memainkan alat musik. Lagu
daerah pada umumnya dinyanyikan tanpa iringan, tetapi ada juga lagu
yang memerlukan iringan, misalnya lagu-lagu yang ada hubungannya
dengan upacara ritual dan lagu-lagu untuk sendratari.
Irama adalah urutan rangkain gerak yang menjadi unsur dalam
sebuah musik (Jamalus, 1988 : 7). Selain itu, dijelaskan bahwa Irama/
ritme adalah pengaturan logis rangkaian bunyi berdasar lama- singkatnya
ia dibunyikan agar menghasilkan sebuah gagasan musikal (Kristianto,
2007: 90). Sedangkan menurut Suwarto dkk (1996: 18) irama ialah
rangkaian gerak yang menjadi unsur dasar dalam musik dan tari. Dari
beberapa pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa irama adalah
21