Page 71 - E-Modul Pendidikan Jasmani_Neat
P. 71
Narkotika jenis morfin, heroin, dan kodein merupakan narkotika hasil
campuran antara tumbuhan dan zat-zat kimia tertentu. pemakaian morfin, heroin,
dan kodein yang disalahgunakan akan menimbulkan dampak buruk. Efek
pemakaian morfin antara lain kebingungan, pingsan, dan impotensi. Heroin dapat
menyebabkan kejang, mual, dan kehilangan nafsu makan. Adapun
penyalahgunaan kodein dapat menyebabkan gatal, depresi, dan sembelit.
2. Bahaya Psikotropika
Menurut Undang-Undang No. 5 tahun 1997, psikotropika adalah zat atau
obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika. Psikotropika memberikan
efek psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat, yang
menyebabkan perubahan pada aktivitas mental dan perilaku. Cara kerja
psikotropika yaitu memengaruhi susunan saraf pusat, sehingga menyebabkan
perubahan pada aktivitas mental serta perilaku disertai halunasi, ilusi, dan
gangguan cara berpikir (Theodora: 2020).
Seperti narkotika, pemakaian psikotropika juga menyebabkan
kebergantungan. Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5
Tahun 1997 tentang Psikotropika, jenis psikotropika digolongkan sebagai berikut.
No Jenis Sifat Contoh
Psikotropika Kecanduan
1 Golongan I Sangat kuat ekstasi ampetamin
2 Golongan II kuat sabu-sabu dan
sintetis
3 Golongan III sedang amorbabital
4 Golongan IV ringan zepam
Dalam ilmu pengobatan, psikotropika dikelompokkan menjadi tiga, yaitu
depresan, stimulan, dan halusinogen.
1. Depresan merupakan penekan saraf pusat/penenang/obat tidur. Obat
jenis ini jika diminum memberikan rasa tenang, mengantuk, mengurangi
rasa sakit, mengendurkan saraf, dan menyebabkan tidur.
2. Stimulan merupakan perangsang saraf pusat/antitidur. Obat jenis ini jika
diminum mendatangkan rasa gembira, menghilangkan rasa marah,
meningkatkan denyut jantung, serta meningkatkan suhu tubuh dan
tekanan darah.
3. Halusinogen menimbulkan halusinasi (khayalan) seperti mendengar
atau merasakan sesuatu tidak nyata. Pengaruh halusinogen antara lain
aktivitas meningkat, banyak bicara atau tertawa, mudah marah, merasa
senang, kehilangan kesadaran terhadap realitas, dan mual.
67